4 Tahun Khofifah-Emil, Muhammadiyah Singgung Orang Miskin di Jatim Masih 4,2 Juta!
SURABAYA, Barometer Jatim – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim, Sukadiono memuji program Jatim Cerdas dan Sehat yang membuat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik di empat tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak
Kendati kinerja peningkatan IPM cukup memuaskan, Sukadiono berharap ada upaya lebih serius dari Pemprov Jatim untuk penurunan angka kemiskinan.
Menurut Sukadiono, penurunan angka kemiskinan sejatinya berhasil dilakukan Khofifah-Emil melalui berbagai intervensi program. Namun, jumlah penduduk miskin yang mencapai 4,2 juta jiwa membutuhkan upaya yang lebih besar lagi.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2022 orang miskin di Jatim naik 55,22 ribu atau menjadi 4,24 juta orang (10,49%).
"Usaha menurunkan angka kemiskinan telah dilakukan dengan baik. Tetapi tentu kita berharap ke depan akan semakin baik lagi di tangan Khofifah-Emil," ujar Sukadiono dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).
Selebihnya, Sukadiono berharap ke depan komitmen mewujudkan Jatim Cerdas dan Sehat serta penguatan visi Jatim Sejahtera yang telah di-break down dalam rencana kerja dapat terealisasikan secara tepat.
Hal tersebut, tandas Sukadiono, akan membutuhkan dukungan kuat dari struktur birokrasi di bawah kendali kepala daerah serta sinergi dari seluruh elemen strategis di luar pemerintahan, termasuk Muhammadiyah.
“Muhammadiyah memiliki sumber daya yang besar untuk mendukung pencapaian-pencapaian positif pembangunan manusia serta penurunan kemiskinan di Jatim,” kata Sukadiono.
“Dan seluruh sumber daya itu akan terus dimaksimalkan, sebagai komitmen kerja bersama mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas,” sambungnya.
Tak Bisa Bekerja Sendiri
Sedangkan terkait Jatim Cerdas dan Sehat, menurut Sukadiono, menjadi faktor penting dalam meningkatnya IPM pada 2022 hingga mencapai angka 72,75 atau naik 0,61 poin dari tahun sebelumnya. Pada 2021, IPM Jatim yang mencapai angka 72,14 juga berhasil mengalami kenaikan 0,43 poin.
“Artinya, ada komitmen yang secara berkelanjutan telah dibuktikan oleh Khofifah-Emil dalam merealisasikan visi Jatim Cerdas dan Sehat,” ujarnya.
Bagi Sukadiono, untuk mencapai peningkatan IPM selama dua tahun berturut di masa pandemi bukanlah hal yang mudah. Sebab, pada situasi tersebut dunia kesehatan dan dunia pendidikan sedang mengalami tekanan yang luar biasa.
“Tantangan peningkatan IPM dengan sederet indikatornya, jelas sangat sulit diraih ketika situasinya seperti dua tahun terakhir mengalami pandemi,” ucapnya.
- Baca juga:
4 Tahun Dipimpin Khofifah, Miris! Jumlah Orang Miskin di Jatim Malah Tambah Jadi 4,24 Juta
Diketahui, penilaian IPM oleh BPS didasarkan pada indeks pendidikan, indeks kesehatan, umur harapan hidup, dan pengeluaran per kapita per tahun.
Sukadiono menambahkan, keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan IPM selaras dengan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan layanan pendidikan, kesehatan, maupun sosial bagi masyarakat. Karena itu, pihaknya akan terus mendukung pemerintahan Khofifah-Emil dalam mewujudkan visi Jatim Cerdas dan Sehat.
“Dalam memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan dan sosial pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, Muhammadiyah selalu hadir melalui amal usahanya untuk memberikan layanan sebaik-baiknya. Dan selama ini sinergi itu telah terjalin dengan sangat baik dengan Bu Khofifah,” tutur Sukadiono.{*}
» Baca Berita 4 Tahun Khofifah-Emil Pimpin Jatim