ASN Dilarang Bikin Postingan, Share, hingga Gabung Grup Peserta Pemilu, Eri Cahyadi: Ada yang Like, Laporkan!

Reporter : -
ASN Dilarang Bikin Postingan, Share, hingga Gabung Grup Peserta Pemilu, Eri Cahyadi: Ada yang Like, Laporkan!
HAK MEMILIH: ASN Pemkot Surabaya, silakan gunakan hak pilih dengan hati dan kalbu di Pemilu. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berpesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan kalbu dalam Pemilu 2024.

"Silahkan memilih, tapi dengan hati dan kalbu. Pilihlah orang yang amanah, orang yang merakyat, orang bisa untuk kemaslahatan umat," katanya, Rabu (4/10/2023).

Eri juga mengingatkan ASN agar tetap menjaga netralitas dan integritas. Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan.

| Baca juga:

Di dalam SKB tersebut, salah satunya berisi tentang larangan membuat unggahan, mengomentari, membagikan (share), menyukai (like), hingga bergabung atau follow akun atau grup kampanye pemenangan peserta Pemilu.

"Kami juga membutuhkan peran masyarakat dan media, kalau ada (ASN) yang like (menyukai) silakan dilaporkan," ucapnya.

Tak hanya itu, Eri mengajak seluruh masyarakat agar tetap menjaga silaturahmi dan persaudaraan menjelang Pemilu 2024. Baginya, berbeda pilihan adalah hal biasa maka jangan sampai perbedaan menjadi penyebab putusnya tali persaudaraan.

"Kalau turun ke RT/RW masyarakat, saya selalu bilang: Jangan korbankan rasa persaudaraan kita untuk kepentingan sesaat, kepentingan duniawi," katanya.

| Baca juga:

Bagi Eri, Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) adalah kepentingan duniawi. Karena itu, perbedaan pilihan jangan sampai digunakan untuk menjatuhkan orang lain.

"Jadi jaga persaudaraan, dengan cara apa? memilih. Pilihlah dengan hati nurani dan kalbu yang diberikan Allah, tapi jangan dikeluarkan dari lisan dengan saling menjatuhkan dan memfitnah orang lain," pesannya.

Dia mencontohkan ketika Pilwali Surabaya 2020. Warga pasti ada yang memilihnya dan tidak, namun apabila warga tersebut mengalami kesusahan dan membutuhkan keranda jenazah tidak mungkin akan menghubungi wali kota.

"Berarti apa? Jaga silaturahmi dengan tetangga. Karena waktu meninggal, pasti dia (warga) hubungi tetangganya, tidak mungkin telepon saya (wali kota). Jadi jaga rasa itu," jelasnya.{*}

| Baca berita Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.