Anies Pamer Tutup Tempat 'Lawannya Masjid' saat Pimpin DKI: Hanya dengan Selembar Kertas dan Satu Tanda Tangan!

SURABAYA | Barometer Jatim – Semangat perubahan digaungkan Anies Baswedan saat menghadiri haul Sayyid Sulaiman l di Pondok Pesantren (Ponpes) An Najiyah Sidoresmo Surabaya, Minggu (1/10/2023) malam.
Menurut bakal Capres yang diusung koalisi Partai Nasdem, PKB, dan PKS itu, perubahan bisa dilakukan kalau memiliki kekuasaan atau kewenangan.
Dia mencontohkan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta bisa menutup Alexis, tempat banyak maksiat terbesar di ibu kota pada Maret 2018. Hal yang tak bisa dilakukan gubernur sebelumnya.
| Baca juga:
- Cucu Pendiri NU: Gus Kautsar Sejak Awal Dorong Cak Imin untuk Berani Nyalon di Pilpres!
- 3 Hari Digembleng Megawati, Kader Banteng Surabaya Makin Terlecut Hebat Menangkan Ganjar!
- Punya Sejarah Menang di Jakarta, Anies Tak Risau Surveinya Abadi di Posisi Buncit: Angka Bisa Gonta-ganti!
“Dulu saya bertugas di Jakarta. Sebelum kami bertugas, di Jakarta itu ada sebuah tempat. Tempat yang selalu diprotes, selalu didemo mau ditutup, tapi tidak pernah bisa ditutup. Namanya Alexis, ini tempat yang lawannya masjid, tempat yang berseberangan, di sini tempat banyak maksiat. Diprotes, didemo ndak bisa,” kata Anies.
“Lalu terjadi pergantian kepemimpinan, pergantian gubernur, kami bertugas. Tempat itu, dengan selembar kertas dan satu tanda tangan, tempat itu langsung bisa ditutup. Itu namanya kewenangan,” tegasnya.
Karena itu, tandas Anies, kalau ada kewenangan maka bisa melakukan amar makruf nahi munkar dan leluasa melakukannya. Nah Indonesia, hari ini banyak urusan-urusan yang harus diubah. Tapi mengubahnya tidak cukup pakai demo, tidak cukup pakai protes, harus pakai kewenangan.
| Baca juga:
- Surabaya Terima DBHCT Rp 15 Miliar, Dipakai untuk Apa Saja? Nih Penjelasan Eri Cahyadi!
- Aroma Tak Beres Proyek Gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo Blitar, DPRD Murka: Dokumen Kontrak Tak Diberikan Berarti Perang!
- Emil Dardak Sebut Corak dan Teknik Batik Sulit Dibuat oleh Kecerdasan Buatan: Cuma Perajin yang Bisa!
“Kewenangan didapat lewat Pemilu, lewat Pilkada, lewat Pilpres. Karena itu sekarang kami, saya dan Gus Muhaimin (Iskandar) dapat amanat untuk menjadi calon,” ujar Anies.
“Bila diberikan kepercayaan dan mendapat kewenangan, insyaallah kewenangan itu digunakan untuk kemaslahatan orang banyak, untuk memberikan keadilan. Harus pakai keweangan dan ini yang sekarang diperjuangkan,” sambungnya.
Anies berharap para kiai, habaib, ulama, dan masyarakat ikut membantu ikhtiarnya tersebut. “Insyaallah, dengan begitu maka perubahan kita bisa laksanakan,” tuntasnya.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur