Punya Sejarah Menang di Jakarta, Anies Tak Risau Surveinya Abadi di Posisi Buncit: Angka Bisa Gonta-ganti!

Reporter : -
Punya Sejarah Menang di Jakarta, Anies Tak Risau Surveinya Abadi di Posisi Buncit: Angka Bisa Gonta-ganti!
TERUS BERGERAK: Anies Baswedan, jangkau semua pihak dan tak risau dengan hasil survei. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH

SURABAYA | Barometer Jatim – Punya sejarah menang saat Pilgub Jakarta 2017, membuat bakal Capres Anies Baswedan tak risau dengan hasil survei yang menempatkan elektabilitasnya 'abadi' di peringkat tiga.

Termasuk di Jatim. Dari hasil survei terbaru Indikator Politik yang digelar pada 14-20 September, Ganjar Pranowo unggul dengan keterpilihan 43,9%, disusul Prabowo Subianto 33,8%, dan Anies di posisi buncit 14,4%.

“Gini ya. Tiga bulan lalu saya ditanya survei, dua bulan lalu saya ditanya survei, sebulan bulan lalu saya ditanya survei. Setiap survei itu menggambarkan potret hari itu, sementara Pemilu itu Potret di tanggal 14 Februari. Surveinya boleh naik turun,” kata Anies usai menghadiri haul Sayyid Sulaiman di Ponpes An Najiyah Sidoresmo Surabaya, Minggu (1/10/2023) malam.

| Baca juga:

“Jadi kalau saya boleh usul dan seperti yang sedang kita kerjakan, kami yang penting menjangkau semua, bertemu dengan semua, silaturahmi dengan semua, jelaskan kepada semua, karena angka-angka itu bisa gonta-ganti,” sambungnya.

Lagi pula, sekali lagi, Anies punya pengalaman menang hebat di Pilgub DKI Jakarta 2017 meski dalam perjalanannya tak pernah unggul dalam survei.

“Pengalaman kami ketika Pilkada di Jakarta, tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor 2, apalagi nomor 1. Semuanya menempatkan nomor 3. Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak!” ucapnya.

| Baca juga:

Di Pilgub Jakarta 2017, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno pada putaran kedua menang 57,96% suara (5.591.353) mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 42,04% suara (3.240.987).

Perolehan suara Anies-Sandiaga bahkan memecahkan rekor perolehan suara Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI 2012. Saat itu, Jokowi-Ahok menang 53,82% suara (4.592.945) dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 46,18% suara (2.120.815).

“Jadi sekarang kami konsentrasi untuk menjangkau semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, pembaruan, dan itu yang kami tawarkan dalam sosialisasi kami,” tuntas Anies.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.