Usai Bertemu Prabowo dan Anies, Gus Kautsar Sebut Masyayikh NU Jatim Cenderung Dukung yang Ada Cak Imin!
SURABAYA | Barometer Jatim – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Ploso Mojo, Kabupaten Kediri, KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar menghadiri pertemuan masyayikh Nahdlatul Ulama (NU) dengan dua bakal Capres.
Usai bertemu Prabowo Subianto di Hotel Shangri-la Surabaya, Kamis (28/9/2023), esok harinya bertemu Anies Baswedan bersama Cawapres pendampingnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang.
Setelah bertemu Prabowo dan Anies-Muhaimin (Amin), siapa yang akan didukung masyayikh dan cocok untuk warga NU alias Nahdliyin?
“Ya enggak bisa gitu. Artinya kan, kepentingan kita kemarin ketemu dengan Pak Prabowo adalah mengawal masyayikh. Dan kemudian setelah kita ikuti kan ternyata masyayikh.. ya prinsip menyambut dengan baik niatan baik yang dimiliki oleh Pak Prabowo untuk maju,” katanya kepada Barometer Jatim, Sabtu (30/9/2023).
| Baca juga:
- Cucu Pendiri NU: Anies Punya Komitmen Nyata terhadap NU, Cap Kanan dan Radikal Itu Hanya Framing!
- Ketua Gerindra Jatim Kuak Sedikit Isi Pertemuan Prabowo-Kiai NU Jatim: Nyerempet Politik!
- Turun ke Jatim Gelar Pertemuan Tertutup dengan Kiai Pengasuh Ponpes, Prabowo Berburu Cawapres dari Kalangan NU?
Masyayikh, lanjut Gus Kautsar, juga menitipkan NU dan Nahdliyin, kemudian santri dan pesantren. Begitu pula saat bertemu Anies, hal sama disampaikan kepada Capres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS tersebut.
“Artinya, sampai hari ini masyayaikh kelihatannya belum menentukan sikapnya. Cuma kalau, gimana ya.. Kalau di Mas Anies itu ada Cak Imin. Jadi ya normal sekali atau wajar sekali, kalau kemudian masyayikh memiliki kecenderungan. Wajar lah,” katanya.
“Apapun, masyayikh dari dulu kan bercita-cita ada santri yang langsung terlibat lah, bukan sekadar diajak untuk memenangkan, kira-kira begitu. Cuma masyayikh masih kelihatan diam,” sambung Gus Kautsar.
Angkat Keistimewaan Calon
Bukankah di Cak Imin juga ada Anies yang dicap atau diframingkan kanan bahkan radikal? “Ya itu tanggung jawan teman-teman pendukung Mas Muhaimin khususnya teman-teman PKB untuk menafikan itu semua. Artinya untuk membuktikan kepada Nahdliyin, para santri, bahwa itu tidak benar,” kata Gus Kautsar.
“Saya itu, siapa pun calonnya. Saya pikir apa pun tujuan majunya. Dia mau jadi bupati, mau jadi apa pun, dia pasti akan menerima siapa pun yang mendukung beliau. Dan kebetulan ketika beliau maju di DKI, mungkin kira-kira memang yang siap mendukung beliau ya teman-teman itu. Kira-kira begitu,” ucapnya.
Lagi pula, sebelum diframing macam-macam, seingat Gus Kautsar dulu Anies berlatar belakang pendidikan yang kemudian menjadi Juru Bicara (Jubir) Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
| Baca juga:
- Emil Dardak Takut Komentari soal Khofifah Dilirik Jadi Ketua Timses Prabowo: Iki Gubernurku Rek!
- Blusukan di Pasar Surabaya, Ganjar Disambut Curhat Pedagang dan Doa Jadi Presiden!
- Pasca Deklarasi Amin, Survei ARCI: Mayoritas Pemilih PKB di Jatim Tinggalkan Cak Imin, Mantap Pilih Prabowo!
“Yang kita pahami dari Mas Anies itu dulu kan di pendidikan. tahu-tahu jadi Jubirnya Pak Jokowi. Kemudian kita dengar Mas Anies itu Syiah, terus ganti lagi apa sampai kemudian kanan, macam-macam itu. Sekarang sudah ndeso lah kalau situasi-situasi seperti itu,” ujarnya.
Menurut Gus Kautsar, tidak perlu memframingkan kelemahan calon, justru harus diangkat keistimewaanya. “Saya pikir beliau bertiga (Parabowo, Ganjar, dan Anies) adalah orang yang sangat layak untuk kemudian memimpin,” katanya.
“Mari kita niatkan pemilihan besok ya sebagai ajang kontestasi yang sehat, menarik, menyejukkan, dan semoga mendapatkan pemimpin yang luar biasa,” pungkasnya.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur