Minta Doa Para Kiai dan Habaib, Eri Cahyadi Bertekad Hijaukan Surabaya dengan Aswaja!
SURABAYA, Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menghadiri Haul Masyayikh (KH Mas Muhibbin ke-67, KH Mas Muhammad Nur ke-19, dan Nyai Hj Maryam ke-13) di Pondok Pesantren (Ponpes) Salaf Al Muhibbin Tambak Langon Asemrowo Surabaya, Selasa (22/8/2023). Hadir pula dalam Haul Masyayikh sejumlah masyayikh, habaib dan ulama di Kota Pahlawan.
Bagi Eri, haul ini menjadi pembelajaran buat dirinya dan seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sebab, haul artinya memperingati dan mengenang perjuangan para alim semasam hidupnya.
“Jadi, perjuangan beliau harus kita teruskan dan tidak boleh berhenti berjuang, terutama dalam melestarikan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di seluruh Kota Surabaya, mulai ujung barat-timur dan utara-selatan,” katanya.
Menurut Eri, Surabaya adalah kota santri, kotanya habaib, masyayikh, dan ulama. Karenanya, dia juga memohon doa agar Surabaya dijauhkan dari bencana, dari balak dan malapetaka. Apalagi, Surabaya bisa tenang seperti sekarang ini berkat doa mereka.
“Kalau saya dan seluruh jajaran Pemkot Surabaya sebagai umaro tidak tawaduk kepada habaib, masyayikh, kiai, dan ulama, insyaallah Surabaya ini akan hancur,” katanya.
| Baca juga:
- Barisan Nahdliyin GaungkanYenny Wahid Cawapres 2024: Indonesia Butuh Dzuriyah Mbah Hasyim!
- Politikus PDIP Tarmuji Reaksi Penertiban Baliho Caleg di Surabaya: Harusnya Sosialisasi, Jangan Langsung Dibabat!
- Cucu Pendiri NU Minta Maaf Telah Bikin Gaduh, tapi Gugatan terhadap PBNU Jalan Terus!
Selain itu, Eri berharap doanya habaib, masyayikh, kiai, dan ulama agar Surabaya selalu guyub dan rukun. Sebab, sebentar lagi akan menghadapi Pemilu 2024.
“Mohon didoakan Surabaya. Meskipun kita beda pendapat dan beda pilihan, tidak perlu saling menghujat dan menjatuhkan, serta tidak perlu saling fitnah. Itulah yang saya harapkan di Kota Surabaya ini,” tegasnya.
Dia sangat yakin dengan doanya para alim, maka Surabaya akan tetap guyub rukun dan gotong royong, sehingga tetap tenang dan terus menjaga tali persaudaraan hingga hari akhir.
“Saya juga mohon doanya supaya saya bisa menghijaukan Surabaya dengan Ahlussunnah wal Jamaah. Tanpa restu dari habaib, masyayikh, kiai, dan para ulama, tidak mungkin saya bisa menghijaukan Surabaya dengan Ahlussunnah wal Jamaah,” pungkasnya.(*)
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur