Kenakan Pakai Adat saat Upacara HUT ke-78 RI, PDIP Surabaya: Keberagaman Harus Terus Kita Jaga!
SURABAYA, Barometer Jatim – Kader PDIP Surabaya melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023). Upacara berjalan khidmat, penuh rasa syukur, diiringi kegembiraan, dan penuh warna karena sebagian kader mengenakan pakaian adat dari berbagai suku dan daerah.
“Selamat merayakan HUT kemerdekaan RI yang berusia 78 tahun, sejak Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Saatnya kita bergerak lebih cepat, berlari lebih tangkas, untuk membawa Indonesia semakin maju,” ujar Bendahara DPC PDIP Surabaya, Taru Sasmito usai memimpin upacara.
Taru mengatakan, denyut peringatan kemerdekaan terasa hingga ke kampung-kampung Surabaya. Di gang-gang, beragam lomba semarak dijalankan. Warga meriung menggelar malam tirakat sekaligus mensyukuri nikmat kemerdekaan.
“Semoga keguyuban ini terus terjaga dan semakin tumbuh mekar di seluruh sudut Surabaya dan negeri ini,” harapnya.
| Baca juga:
- Peringati Tragedi 27 Juli 1996, PDIP Surabaya: Ini untuk Merawat Ingatan dan Kesadaran!
- Sahat Mulai 'Bernyanyi'! Ungkap yang Ngatur Pagu Hibah Pokir Bukan Pimpinan DPRD Jatim, tapi Ketua Fraksi
- Survei SRS: Lonjakan Elektabilitas Gerindra Paling Signifikan, Hati-hati PKB dan PDIP!
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat menambahkan, upacara jajaran PDIP Surabaya diikuti pengurus tingkat kecamatan dan kelurahan. Sedangkan Ketua DPC PDIP yang juga Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengikuti upacara di Balai Kota yang dipimpin Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Selain khidmat, sejumlah kader PDIP juga mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Tanah Air. Mulai dari Papua, Madura, Jawa, Minangkabau, hingga Bugis.
“Ini menunjukkan betapa beragamnya Indonesia dan itu semua harus terus kita jaga. PDIP memiliki komitmen dan praktik kerja yang nyata dalam menjaga keberagaman di republik ini,” ujar Hidayat.
Alumnus GMNI Unesa itu menyebut, lingkungan Kota Surabaya seperti miniatur Indonesia. Banyak lapisan, terjaga kehidupan semua agama, terjaga keguyuban antarwarga masyarakat, antarsegmen dan golongan.
“Maka, HUT kemerdekaan RI ke-78 menjadi momentum tepat untuk mempromosikan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, mempromosikan keberagaman, adat istiadat dan sekaligus persatuan dan kesatuan,” timpal Taru.{*}
| Baca berita PDIP Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur