2 Jam Gembleng 'Kaum Sarungan' soal Politik, Anwar Sadad: Pemilu 2024 Beri Ruang Besar bagi Politikus Santri!
MALANG, Barometer Jatim – Usai melakukan pembahasan awal Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2024 dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Jatim, Wakil Ketua DPRD Jatim, Dr Anwar Sadad kembali turun ke masyarakat.
Kamis malam (3/8/2023), legislator yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim itu bertemu puluhan santri lewat acara Halaqoh Politik Santri yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Imam al-Damanhuri, Kota Malang.
Puluhan 'kaum sarungan' tersebut tengah mengikuti studi program pascasarjana di beberapa perguruan tinggi di Kota Malang. Beberapa di antaranya adalah dosen di Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
| Baca juga:
- Anwar Sadad Kritik Tajam PT PJU: BUMD Jatim yang Kontribusinya Enggak Jelas, tapi Gaduh Terus soal Direksi!
- Banggar Kritisi KUA-PPAS APBD Jatim 2024: Ekonomi Sudah Pulih, tapi Target Pendapatan Daerah Terlalu Konservatif!
Dalam halaqoh yang berlangsung lebih dari dua jam, Sadad menekankan bahwa Pemilu 2024 memberikan ruang besar bagi para politikus santri untuk semakin mengambil peran signifkan.
“Signifikansi peran politikus santri, sebenarnya sudah mulai nampak di era reformasi ini dengan terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden ke-4 RI,” katanya.
“Sejak saat itu, santri menjadi magnet dan faktor determinan dalam kontestasi politik secara nasional,” tandas keluarga Ponpes Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.
| Baca juga:
- Diganjar Penghargaan Tokoh Penggerak Ekonomi UMKM dan Koperasi, Anwar Sadad: Saya Merasa Sangat Terhormat!
- Turun ke Kediri, Waketum Gerindra Ingatkan Kader: Jangan Puas Diri Lihat Prabowo Rajai Survei!
Kaum santri, papar Sadad, tidak lagi dipandang sebagai entitas yang hanya berperan untuk supporting semata. Lebih dari itu, telah menjelma menjadi pengaggas dan penggerak. "Peran inilah yang dalam perjalanan politik ke depan harus makin diperkuat," ucapnya.
Karena itu, Sadad merelakan waktu berkeliling pesantren bertemu para santri dalam rangka mentransformasikan gagasan politik yang digali dari nilai-nilai kesantrian.
Sadad menilai kekuatan politik santri sebenarnya pada gagasan, karena hal itu telah didalami di pesantren melalui pesan-pesan tersirat dalam pelajaran sejarah, fikih, tafsir, hadis, dan lainnya.{*}
| Baca berita Gerindra Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur