Khilafatul Muslimin Surabaya Ikrar Setia pada Pancasila dan NKRI, Lembaga Pendidikannya
IKRAR SETIA: Khilafatul Muslimin Surabaya Raya ikrar setia pada Pancasila dan NKRI. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Sempat bikin heboh lantaran mengkampanyekan kebangkitan Khilafah Islamiyah lewat konvoi, Khilafatul Muslimin Surabaya Raya mendeklarasikan diri untuk setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Deklarasi yang diikuti 52 orang tersebut berlangsung di Gedung Barat Balai Pemuda Surabaya, Kamis (30/6/2022). Disaksikan Forkopimda Jatim beserta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, dan Tokoh Masyarakat.
Hadir pula Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi; Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan beserta Forkopimda Surabaya.
Eri menuturkan setelah anggota Khilafatul Muslimin mendeklarasikan diri setia kepada NKRI, Pemkot Surabaya memastikan akan memberikan pendampingan kepada mereka."Alhamdulilah, sebenarnya ada pendampingan juga terkait dengan mereka setelah kembali deklarasi kepada Pancasila. Maka kami dengan Pak Kapolrestabes akan membina bagaimana mereka juga menjadi bagian dari warga Surabaya," katanya.
Menurutnya, pendampingan yang diberikan Pemkot dapat berupa pemberdayaan ekonomi. Baik itu melalui pemberian lapangan kerja, maupun lewat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Jadi tidak hanya deklarasi setelah itu selesai. Ada sebagian dari mereka masuk daftar MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), kita berikan pekerjaan. Sama seperti warga Surabaya yang lainnya, kami tidak memperlakukan berbeda," tandasnya.
Bagi Eri, warga Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang telah mendeklarasikan diri setia pada Pancasila dan NKRI, sama halnya dengan warga Kota Pahlawan yang lain. Artinya, mereka memiliki hak yang sama sebagai Warga Negara Indonesia.Sementara terkait dengan lembaga pendidikan yang dikelola Khilafatul Muslimin di Surabaya, Eri menyatakan sudah sesuai dengan ajaran Islam di Indonesia. Bahkan sebelumnya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan PD Muhammadiyah telah memastikan keberadaan lembaga pendidikan tersebut.
"Ini kan seperti majelis taklim atau majelis yasin, tahlil. Tapi yang diajarkan, yang dianut, adalah Ahlussunnah wal Jamaah," pungkasnya.
» Baca berita terkait Khilafah. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.