Realisasi Investasi: Jatim Nomor 3, Kalah dari Jabar dan DKI Jakarta!
SURABAYA, Barometerjatim.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, ada tujuh provinsi dengan realisasi investasi tertinggi yang menyumbang Rp 526,58 triliun (58,4%) dari total capaian investasi Rp 901,02 triliun sepanjang 2021.
Siapa juaranya? Jawa Barat! Realisasi investasi provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil itu sebesar Rp 136,1 triliun dari 13.847 proyek. Posisi kedua ditempati DKI Jakarta (Rp 136,1 triliun/13.847 proyek), sedangkan Jawa Timur yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi ketiga (Rp 79,6 triliun/16.075 proyek).
Menyusul di bawahnya secara berurutan yakni Banten (Rp 58 triliun/6.342 proyek), Riau (Rp 53,1 triliun/2.949 proyek), Jawa Tengah (Rp 52,7 triliun/9.723 proyek), dan Maluku Utara (Rp 43,8 triliun/425 proyek).
Sedangkan di level kabupaten/kota ada 10 yang mencatat realisasi investasi tertinggi, dengan memberi kontribusi Rp 251,53 triliun (27,9%) dari total capaian investasi.
Di level kabupaten/kota, juaranya adalah Kabupaten Bekasi (Rp 43,27 triliun/3.402 proyek), dan secara berurutan disusul Kota Surabaya (Rp 29,22 triliun/4.030 proyek), Kabupaten Halmahera Tengah (Rp 28,81 triliun/51 proyek), dan Kabupaten Morowali (Rp 28,78 triliun/141 proyek).
Lalu Kabupaten Karawang (Rp 26,63 triliun/1.301 proyek), Kabupaten Mimika (Rp 20,60 triliun/85 proyek), Kabupaten Konawe (Rp 20,06 triliun/122 proyek), Kota Balikpapan (Rp 19,60 triliun/1.585 proyek), Kota Cilegon (Rp 17,80 triliun/338 proyek), sertsa Kabupaten Gersik (Rp 16,76 triliun/1.344 proyek).
Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Investasi/BPKM memberikan penghargaan kepada tujuh provinsi dan 10 kabupaten/kota tersebut lewat acara yang digelar di Jakarta dan ditayangkan secara virtual, Rabu (16/2/2022).
Menurut Menteri Investasi/BPKM, Bahlil Lahadalia, keberhasilan realisasi investasi ini bukan semata kinerja Kementerian Investasi, tapi juga para kepala daerah, baik di tingkat gubernur maupun bupati/wali kota dan seluruh perangkatnya. "Karena itu, keberhasilan realisasi Rp 901,02 triliun itu adalah keberhasilan kita semua," tandasnya.
- Baca: Muhdlor Sebut Ada Bungker Senjata di Masjid, Pemuda Muhammadiyah: Ungkap Biar Tak Jadi Fitnah!
Bahlil kemudian menyampaikan mengapa investasi sangat penting, karena Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa investasi adalah pintu masuk untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyejahterakan rakyat, sekaligus memberikan nilai tambah dalam meningkatkan produktifitas negara.
"Sejak masuk (sebagai Menteri Investasi), saya ingin pembangunan Indonesia itu tidak, mohon maaf, hanya fokus pada satu pulau. Tapi saya ingin membangun Indonesia adalah membangun semua wilayah NKRI dari Aceh sampai Papua," katanya.
Itulah, kata Bahlil, esensi dari apa yang dimaksudkan Jokowi untuk membangun Indonesia Sentris. Sedangkan instrumen kesejahteraan banyak variabelnya, satu di antaranya yakni investasi.
Luar Jawa 52 Persen
Menurut Bahlil, data menunjukkan sejak Indonesia merdeka investasi di luar Pulau Jawa sampai dengan 2020 kuartal ketiga selalu di bawah Jawa. "Artinya Pulau Jawa investasinya lebih tinggi dibanding luar Jawa," katanya.
Kondisi ini terjadi, karena memang syarat utama pembangunan investasi adalah adanya infrastruktur yang memadai. Selain infrastruktur lebih memadai, SDM di Jawa juga lebih bagus, serta cost economy-nya jauh lebih kompetitif.
Maka, saat Jokowi berpasangan Jusuf Kalla, fokusnya adalah membangun infrastruktur dari Aceh sampai Papua, sebagai instrumen untuk mewujudkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi lewat cermin investasi.
- Baca: Dana Covid-19 Diduga Dikorupsi Rp 6,03 M, Aliansi LSM: Seret Semua OPD Pemprov Jatim yang Terlibat!
"Maka sejak kuartal ketiga 2020 sampai dengan sekarang, investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar," katanya.
Dari data Kementerian Investasi, realisasi investasi sepanjang 2021 di luar Jawa lebih tinggi dari Jawa, masing-masing 52,0n 48,0%.
Sebelumnya, pada 2019 realisasi investasi di luar Jawa masih di bawah Jawa, masing-masing 46,3n 53,7%. Kemudian pada 2020, terjadi peningkatan realisasi investasi luar Jawa menjadi 50,5% sedangkan Jawa 49,5%.{*}
- REALISASI INVESTASI 7 PROVINSI 1. Jawa Barat Rp 136,1 T - 13.847 proyek 2. DKI Jakarta Rp 103,3 T - 34.739 proyesk 3. Jawa Timur Rp 79,6 triliun - 16.075 proyek. 4. Banten Rp 58 T - 6.342 proyek 5. Riau Rp 53,1 T - 2.949 proyek 6. Jawa Tengah Rp 52,7 T - 9.723 proyek 7. Maluku Utara Rp 43,8 T - 425 proyek
- REALISASI INVESTASI 10 KAB/KOTA 1. Kab. Bekasi Rp 43,27 T 3.402 proyek 2. Kota Surabaya Rp 29,22 T 4.030 proyek 3. Kab. Halmahera Tengah Rp 28,81 T 51 proyek 4. Kab. Morowali Rp 28,78 T 141 proyek 5. Kab. Karawang Rp 26,63 T 1.301 proyek 6. Kab. Mimika Rp 20,60 T 85 proyek 7. Kab. Konawe Rp 20,06 T 122 proyek 8. Kota Balikpapan Rp 19,60 T 1.585 proyek 9. Kota Cilegon Rp 17,80 T 338 proyek 10. Kab. Gersik Rp 16,76 T 1.344 proyek
» Baca berita Investasi. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.