Milenial Terlibat Bom Bunuh Diri, Gus Hans: Akibat Salah Asupan
IKUT PRIHATIN: Gus Hans, prihatin karena pelaku bom bunuh diri melibatkan remaja tanggung. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Pelaku bom bunuh diri, baik di depan Gereja Katedral Makassar (pasutri L dan YSF) maupun di Mabes Polri (ZA), terbilang milenial karena ketiganya masih berusia 25 tahun.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans menyatakan keprihatinannya melihat usia mereka yang masih remaja tanggung tapi sudah termakan doktrin menyesatkan.
"Saya ucapkan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang melibatkan para remaja tanggung ini," kata kiai muda yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jmbang tersebut, Rabu(31/3/2021).
"Semoga ini bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa kita harus aktif menebarkan tentang nilai-nilai agama yang rahmatan lil alamin," sambungnya.
Menurut Gus Hans, jika remaja masih labil mendapatkan asupan yang salah dan asuhan yang menyimpang tentang agama, maka yang terjadi adalah kejumudan berpikir dan beritindak yang berdampak pada perilaku yang tidak memanusiakan manusia."Kini tanggung jawab kita adalah memastikan, bahwa para tunas-tunas bangsa yang kita cintai harus terasupi tentang ilmu agama yang sebenar-benarnya," katanya.
Jangan biarkan mereka memilik waktu dan pikirkan yang kosong, sehingga mudah dimasuki oleh paham-paham yang menyesatkan dengan cara beri mereka aktivasi-aktivasi positif seperti Pramuka atau kegiatan kepemudaan lainnya.
"Kita harus aktif mendorong dan memfasilitasi mereka untuk berkegiatan positif, dan menuntut ilmu kepada mereka-mereka yang bersanad keilmuan yang jelas sesuai ajaran ahlussunah wal jamaah," ucapnya.Menurut Gus Hans, saatnya anak muda, para tunas harapan bangsa diberikan peran dan diaktifkan dalam kegiatan yang positif. "Sehingga tidak ada kesempatan untuk menerima doktrin-doktrin yang menyesatkan," tuntas Gus Hans.
» Baca Berita Terkait Gus Hans