Sentilan Mahasiswa Papua: Bolehkah Kami Jadi Presiden RI

ANAK NEGERI: Mahasiswa turut aksi sinergi anak negeri se-Malang Raya, Senin (30/11/2020). | Foto: Barometerjatim.com/IST
MALANG, Barometerjatim.com Suara dari Pemuda Papua menggelegar di antara massa aksi Sinergi Anak Negeri se-Malang Raya, Senin (30/11/2020).
Aksi ini adalah bentuk komitmen untuk menangkal gerakan radikalisme dan separatisme yang mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seorang perwakilan mahasiswa asal Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Musa Nehemia Kurube membacakan pernyataan kebangsaan berjudul Papua Anak Kandung Ibu Pertiwi.
Pada salah satu bait dia bertanya: Bolehkah kami menjadi presiden Indonesia? Sontak bait sentilan dari mahasiswa Papua itu mendapatkan perhatian dari beberapa elemen anak bangsa dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa.Seperti Kelompok Cipayung, Banser, GP Ansor, Pemuda Pancasila, GM FKPPI serta Aremania dan Duta Pancasila. Apalaus pun bergema, tanda dukungan kepada keinginan saudara-saudara mereka di Papua.
Musa -- begitu panggilannya, datang ke acara tersebut atas inisiatif sendiri bersama beberapa rekannya. Kebetulan, mereka sebelumnya juga aktif dalam aksi kemanusiaan peduli penanganan Covid-19 dalam wadah Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC). Musa saat ini tengah menempuh studi di STIA Malang.
Sementara Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim, Agoes Soerjanto, terusik dengan pernyataan mahasiswa Papua tersebut.Dia mendukung keinginan para anak-anak muda Papua agar bisa berkarya, bekerja dan berprestasi tidak hanya untuk di daerah asalnya di Papua. Tetapi mereka punya hak untuk bisa mendapatkan akses pekerjaan di mana saja.
"Kita mengajak kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk membuka tangan untuk bisa menerima tenaga-tenaga terampil adik-adik kita dari Papua, mereka seperti di Malang juga kuliah dan bagus nilai dan kemampuannya, mungkin bisa dijadikan tenaga pengajar, guru, atau PNS," katanya.
"Atau bisa diberi akses bekerja di sektor swasta, semuanya harus memberikan dukungan yang luar biasa. Tidak harus mereka kembali ke Papua, tapi bekerja di mana pun di bumi NKRI.Musa adalah salah satu mahasiswa semester akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Kota Malang ini berkesempatan membacakan pernyataanya dengan judul Sinergi Anak Negeri, Papua Anak Kandung Ibu Pertiwi.
Berikut petikan pernyataan yang dibacakan lantang oleh Musa yang didampingi dua rekannya Nando dan Ollive yang lengkap dengan baju adat Papua:
Sinergi Anak Negeri Papua Anak Kandung Ibu Pertiwi
Kami anak-anak negeri yang lahir dan dibesarkan di Bumi Pertiwi Sejak ada, kami hanya kenal bendera kami hanya satu yakni Merah Putih Kami bangga dibesarkan dengan indahnya Bhinneka Tunggal Ika Meski sadar kami berbeda-beda, tapi tetap satu jua, Indonesia Kami tak akan lelah merawat Indonesia Kami anak kandung Negara Kesatuan Republik Indonesia Jiwa dan raga kami ingin kami darma baktikan untuk Indonesia
Bolehkah kami menjadi Presiden Indonesia? Bolehkah kita menjadi anggota parlemen? Bolehkah kami menjadi kepala daerah? Bolehkah kami menjadi wali kota atau Bupati Malang?
Terimalah kami sebagai anak sedarah NKRI Bekerja, berkarya dan berprestasi Tidak hanya untuk Papua Tapi di pelosok manapun Indonesia Kami siap mengabdi, siap berbakti Kami Papua, tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana Karena Indonesia adalah kita Jaya Papua, jaya Indonesia.
» Baca Berita Terkait Papua