Survei Elektabilitas Parpol di Jatim: Golkar Pepet PDIP, Demokrat Meningkat!
SURABAYA | Barometer Jatim – Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis survei terkait elektabilitas partai politik (parpol) di Jatim. Hasilnya: Elektabilitas Gerindra salip PDIP, Golkar pepet PDIP, Demokrat meningkat.
"Terakhir kami melakukan survei awal 2024 lalu Gerindra berada di posisi ketiga, dan linier dengan hasil Pileg di Jatim. Tepat setahun Prabowo memimpin, elektabilitas Gerindra di Jatim nomor satu menyalip PKB," kata Direktur ARCI, Baihaki Sirajt di Surabaya, Selasa (21/10/2025).
Survei ARCI dilakukan di 38 kabupaten/kota se-Jatim pada 7-17 Oktober 2025, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.200 dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei, elektabilitas Gerindra di Jatim berada pada angka 16,5 persen. Lalu PKB di angka 15,6 persen, PDIP 14,1 persen, Golkar 13,8 persen, Demokrat 12,5 persen, PKS 6,3 persen, Nasdem 5,3 persen, PAN 4,1 persen, PSI 3,2 persen, PPP 1,4 persen.
“Kemudian ada 2,5 persen responden yang memilih di luar partai-partai tersebut, dan sebanyak 4,7 persen responden tidak menjawab,” terangnya.
Prabowo Faktor Utama
Baihaki membeberkan sejumlah faktor naiknya elektabilitas Gerindra sehingga menjadi raja di Jatim. Salah satunya kepuasan warga terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto di angka 82,2 persen yang membawa dampak positif ke Gerindra.
"Coattail effect dari Prabowo terhadap Gerindra masih menjadi faktor utama. Hal ini linier atas kinerja Prabowo ke elektabilitas Gerindra, mirip di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Partai Demokrat pada 2009 ataupun saat Joko Widodo (Jokowi) memberi coattail effect ke PDIP pada 2019," jelasnya.
Selain itu, lanjut Baihaki, kinerja legislator Gerindra di Jatim memuaskan. 80 persen responden menyebut tahu kiprah dan kinerja legislator Gerindra di Jatim baik di DPR RI, DPRD Jatim, maupun DPRD kabupaten/kota.
"Sebagai partai komando, DPD Gerindra Jatim juga sangat solid dalam menjalankan program prioritas Presiden Prabowo di Bumi Majapahit. Ditambah dengan kolaborasi para legislator asal Jatim yang juga sangat masif turun ke masyarakat," bebernya.
Parpol lain? Baihaki menyebut Golkar dan Demokrat menjadi partai yang mengalami lonjakan, salah satunya berkat program partai yang menyentuh ke masyarakat.
"Golkar masih cukup eksis dengan berbagai kegiatan dan programnya ke masyarakat. Selain itu popularitas Bahlil sebagai Ketum dan Menteri ESDM turut mendongkrak elektabilitas partai," jelasnya.
Lalu Demokrat mengalami lonjakan cukup signifikan. Hal ini linier dengan kepuasan publik terhadap kinerja Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
"Kepuasan publik terhadap AHY juga memberi dampak positif kepada Demokrat di Jatim. Dimana pada Pileg 2024 lalu Demokrat menuai hasil kurang maksimal di Jatim," jelasnya.
Selain itu, kata Baihaki, kinerja Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Gubernur Jatim memberi coattail effect ke Demokrat. Popularitas Emil di Jatim mencapai 98 persen dan berdampak pada partai.
"Selain itu, Demokrat saat ini cukup aktif membuat kegiatan yang melibatkan dan memberi dampak ke banyak masyarakat. Banyak kegiatan Demokrat masif menggerakkan struktur di Jatim," tambahnya.
Baihaki juga menyoroti anjloknya elektabilitas Nasdem. Salah satunya akibat kader partai yang minim turun ke masyarakat.
"Selain kader yang kurang turun ke masyarakat, Nasdem juga kehilangan kekuatan akibat gonjang-ganjing perpindahan kader partai ke PSI," jelasnya.
"Sama halnya dengan PPP yang baru saja menyelesaikan konflik, namun elektabilitasnya semakin melorot karena dilanda berbagai isu negatif," tandasnya.{*}
| Baca berita Survei. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur