Luruskan Sejarah Digagas Pembuatan Buku dan Film Soekarno Lahir di Surabaya

-
Luruskan Sejarah Digagas Pembuatan Buku dan Film Soekarno Lahir di Surabaya
GAYENG: Cangkrukan Bung Karno Lahir di Surabaya dihadiri (dari kiri) Bambang DH, Andreas Hugo Parera, dan Adi Sutarwijono. | Foto: IST SURABAYA, Barometerjatim.com Tak sedikit masyarakat yang masih mengira Presiden pertama RI, Soekarno alias Bung Karno lahir di Blitar. Padahal, sejarah mencatat Sang Putra Pajar lahir di Kota Surabaya. Nah, untuk meluruskan sejarah tersebut, komunitas penggiat sejarah, Begandring Soerabaia menggelar ngobrol gayeng alias cangkrukan membahas Bung Karno lahir di Surabaya di Kafe Lodji Besar, kawasan Jalan Peneleh, Sabtu (4/6/2022) malam. Ngobrol gayeng ini sebagai persiapan menyusun buku: Bung Karno Lahir di Surabaya dan pembuatan film dokumenter Putra Sang Fajar, sebutan lain dari Bung Karno yang lahir di Pandean Gang IVD No 4 pada 6 Juni 1901, kata Kuncarsono, pemandu acara sekaligus inisiator cangkrukan. Kuncar -- sapaan Kuncarsono -- yang berpakaian ala pasukan Pembela Tanah Air (Peta) di zaman revolusi lengkap dengan atribut samurai (replika), menyebut ditemukannya rumah kelahiran Soekarno atas peran besar Bambang DH sewaktu menjadi Wali Kota Surabaya 2002-2010 dan almarhum Peter A Rohi, wartawan senior dan kala itu memimpin Soekarno Institute. Kita berhutang budi pada Pak Bambang DH dan almarhum Pak Peter A Rohi, yang melakukan penyelidikan dan riset tempat lahir Bung Karno di Surabaya, ujar Kuncar. Cangkrukan digelar menyambut peringatan hari lahir Soekarno, Senin, 6 Juni di Jalan Pendean Gang IV No 40, rumah lahir Sang Proklamator. Peringatan tersebut bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno yang digelar setiap Juni. Hadir dalam cangkrukan antara lain Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno yang dibentuk DPP PDIP, Andreas Hugo Parera; Mantan Wali Kota Surabaya yang kini anggota DPR RI, Bambang DH; Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono; serta anggota DPRD Surabaya, Budi Leksono dan Khusnul Khotimah. Hadir pula mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang kini menjadi Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Whisnu Sakti Buana dan penyanyi Andre Hehanusa. Dianggap Lahir di Blitar SELURUS-LURUSNYA: Adi Sutarwijono (tengah) luruskan sejarah kelahiran Soekarno selurus-lurusnya. | Foto: Barometerjatim.com/ISTSELURUS-LURUSNYA: Adi Sutarwijono (tengah) luruskan sejarah kelahiran Soekarno selurus-lurusnya. | Foto: Barometerjatim.com/IST SELURUS-LURUSNYA: Adi Sutarwijono (tengah) luruskan sejarah kelahiran Soekarno selurus-lurusnya. | Foto: Barometerjatim.com/IST Terkait gagasan pembuatan buku dan film Bung Karno lahir di Surabaya, Adi mendukung penuh. Karena masih banyak warga masyarakat yang mengganggap Bung Karno lahir di Blitar, seperti dinarasikan rezim Orde Baru. Jadi sejarah harus diluruskan, selurus-lurusnya, katanya. Bambang DH menambahkan, penemuan fakta Soekarno lahir di Surabaya dipicu pernyataan almarhum Roeslan Abdulgani, sahabat Bung Karno dan mantan Menteri Luar Negeri yang asli kelahiran Kampung Peneleh. Pak Roeslan mengatakan pada saya, bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Kemudian Pak Peter A Roni yang waktu itu melakukan riset dan penelitian, memperkuat dengan data dan fakta di antaranya berdasar kesaksian data sekunder. Sampai ditemukan rumah kecil di Pandean Gang IV No 40, ungkap Bambang DH. Pandean Gang IV adalah salah satu kampung di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. » Baca berita terkait PDIP Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.