Kongres HMI di Surabaya Ricuh, Ketum Terpilih Minta Maaf

PB HMI MINTA MAAF: Kongres XXXI HMI di Gedung Islamic Center, Surabaya berlangsung ricuh. | Foto: IST/DOK
SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) terpilih, Raihan Ariatama menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi saat Kongres XXXI HMI di Surabaya, 17-24 Maret 2021.
"Ya Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang kami perbuat di Jatim. Itu murni karena memang situasi kami di internal, tidak ada maksud apa-apa, tidak maksud untuk bikin kegaduhan di sini," katanya usai menemui Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/3/2021).
Seperti ramai diberitakan, enam orang peserta kongres di Gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, sampai diamankan pihak kepolisian. Mereka diduga sebagai pemicu kericuhan hingga berujung saling lempar kursi di arena kongres.
Bahkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta sampai turun langsung mengamankan situasi. Terkait keenam orang yang diamankan, Nico menyatakan bahwa hal itu atas permintaan pihak panitia kongres.Reihan menambahkan, HMI juga melakukan koordinasi secara intens dengan berbagai pihak di Jatim agar dinamika yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan yang lebih luas.
"Mudah-mudahan itu menjadi contoh yang baik, karena memang dinamika itu penting tapi tidak membuat kerusakan yang luar biasa di Jatim," tandasnya.
Selain minta maaf, Reihan menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang mendukung pelaksanaan kongres. Termasuk gubernur dan jajaran pihak keamanan.
"Karena memang kesuksesan Kongres HMI hari ini tak lepas dari bantuan semua keluarga besar di Jatim, baik itu dari pihak pemerintah daerah, keamanan, Gugus Tugas Covid-19, maupun masyarakat," katanya.Sementara itu Khofifah menyampaikan selamat kepada Reihan yang terpilih sebagai Ketum PB HMI. Menurutnya, pemilihan Ketum PB HMI melalui kongres merupakanĀ proses sirkulasi elite.
"Ini adalah proses pembibitan para elite di negeri ini, ini adalah kawah candradimuka dari elite di negeri ini," tandas Khofifah yang saat aktivis pernah menjadi ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya tersebut.
Ā» Baca Berita Terkait HMI