Khofifah: Banyak Penyembelihan Ayam di Jatim Tak Sesuai Fikih

Reporter : barometerjatim.com -
Khofifah: Banyak Penyembelihan Ayam di Jatim Tak Sesuai Fikih

HALAL CENTER: Khofifah resmikan LPH dan Halal Center di Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR

MALANG, Barometerjatim.com Kebutuhan daging halal menjadi salah satu fokus Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Terlebih masih banyak dijumpai penyembelihan ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) yang belum sesuai dengan norma agama.

"Memang, sementara ini sudah ada Juru Sembelih Halal (Juleha) tapi baru fokus untuk penyembelihan sapi. Sedangkan ayam penyembelihannya masih kurang mengikuti norma fikihnya," ujar Khofifah.

Pernyataan gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut disampaikan usai meresmikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Halal Center di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh, Kota Malang, Minggu (14/7/2019).

Menurut Khofifah, hal yang menjadi PR hari ini adalah bagaimana memberikan edukasi literasi kepada masyarakat, bahwa daging ayam tidak sekadar halal namun cara memotongnya juga harus benar dan halal.

Karena itu, Khofifah berharap Ponpes Bahrul Maghfiroh bisa menjadi salah satu leading sector keberadaan Halal Center di Jatim. Apalagi kehalalan sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan Pemprov Jatim.

"Kehalalan adalah kebutuhan kita, kebutuhan masyarakat dan kebutuhan Pemprov Jatim. Maka salah satu caranya yakni dengan menjaga sumber dan proses makanan yang halal," tegas Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu juga menyebut banyak elemen strategis keagamaan di Jatim, utamanya PWNU dan PW Muhammadiyah, yang mengingatkan tentang kebutuhan halal.

Selain itu, pihak Ponpes Bahrul Maghfiroh diharapkan memantau dan mengawal setiap makanan yang ada di Ponpes untuk memastikan kehalalannya.

"Perlu segera dilakukan pertemuan dimana Pemprov akan menjadi koordinator, Ponpes Bahrul Maghfiroh dan institusi lain yang berminat selaku leading sector-nya, serta mengkoordinasikan dengan lembaga yang memiliki otoritas," paparnya.

Jangan Jadi Penonton

Sementara itu Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Prof Mohammad Bisri menyampaikan, sebagai lembaga pendidikan Islam pihaknya punya kewajiban dalam menegakkan jaminan produk halal bagi umat Islam.

Menurutnya, Ponpes memang diharapkan menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan jaminan produk halal, bukan sebatas penonton.

"Kami tidak ingin Ponpes hanya menjadi penonton dalam hal jaminan produk halal bagi umat Islam. Oleh sebab itu kami menghadirkan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Halal Center," ujarnya.

Seperti diketahui, LPH merupalan lembaga yang melakukan pemeriksaan serta pengujian terhadap kehalalan produk. Sedangkan Halal Center adalah institusi tempat penyelia dengan kemampuan untuk melakukan pendampingan, riset dan lainnya.

Pendirian LPH dan Halal Center di Ponpes Bahrul Maghfiroh sejalan dengan amanat Undang-Undang (UU) No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, serta Peraturan Pemerintah (PP) No 31 Tahun 2019 yang juga mengatur tentang jaminan produk halal.

» Baca Berita Terkait Khofifah, Pemprov Jatim

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.