Kalah di Survei, Kubu Prabowo: Itu Sensus, Bukan Survei

KRITIK HASIL SURVEI: Anwar Sadad, kritik hasil survei The Initiative Institute yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. | Foto: IST, Grafis: The Initiative Institute
SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandiaga wilayah Jatim, Anwar Sadad mengkritik hasil survei The Initiative Institute yang dirilis di Surabaya, Senin (17/12).
"Dengan jumlah 5.500 responden, itu sensus bukan survei! Survei nasional saja 1.200 responden," sindir Sadad yang juga sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim kepada Barometerjatim.com, Selasa (18/12).
Sekadar tahu, responden dalam survei The Initiative Institute sebanyak 5.500 dengan margin of error kurang lebih 1,32 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Waktu pengambilan data antara 10-18 Oktober 2018.
Baca: Survei: Jokowi Unggul 57,7%, Rumus Khofifah: Tembus 78,8%
Survei menggunakan pendekatan multistage random sampling, dan Face to Face Interview (FTF) menggunakan instrumen kuesioner untuk menggali informasi kuantitatif dengan jenis pertanyaan semi open.
Saat ditanya bukankah semakin besar responden, semakin tinggi pula validitas serta semakin kecil margin of error, Sadad memilih berpendapat lain, "Justru itu menunjukkan sedang belajar survei," tukasnya.
Lantas, apa makna hasil survei The Initiative Institute bagi kubu Prabowo-Sandiaga? Sadad mengapresiasi hasil survei tersebut sebagai masukan. Termasuk juga komentar pembicara dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca: Kubu Jokowi Andalkan Duet Khofifah-Pakde Karwo di Jatim
"Bagus! Karena memang guru terbaik adalah 'musuh' kita. Mengapa? karena dari mereka kita tahu kelemahan-kelemahan kita," papar politikus yang ketua Dewan Pakar IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) tersebut.
Dalam survei The Initiative Institute, elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf melesat di angka 57,7 persen, unggul jauh atas Prabowo-Sandiaga yang dipilih 19,7 persen responden. Sedangkan 21,1 persen responden belum menentukan pilihan dan 1,5 persen lainnya tidak menjawab.
Meski demikian, Sadad tetap optimis bisa mengejar ketertinggalan elektablitas pasangan yang diusung partainya bersama PKS, PAN dan Demokrat itu sekaligus memenangkan pertarungan Pilpres 2019 di Jatim. "Optimis! Bukan cuma mengejar tapi menyalip," tandasnya.
ยป Baca Berita Terkait: Pilpres 2019, Anwar Sadad