Jadi Sorotan Nama Jalan Khofifah Raib dari Google Maps

-
Jadi Sorotan Nama Jalan Khofifah Raib dari Google Maps
MUNCUL DAN HILANG: Alamat Masjid Al Hikmah yang sempat berubah nama menjadi Jalan Khofifah Indar Parawansa. | Foto: Google Map SURABAYA, Barometerjatim.com Sempat mengundang keramaian di jagad maya dan sorotan banyak pihak, Jalan Khofifah Indar Parawansa yang menjadi alamat Masjid Al Hikmah Surabaya raib dari Google Maps. Dari tangkapan layar, Senin (25/1/2021), alamat Masjid Al Hikmah kembali tertera sesuai dengan lokasinya yakni di Jalan Dr Soetomo, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, kode pos 60241. Sebelumnya, Sabtu (23/1/2021), dari tangkapan layar Google Maps di kolom alamat tertera Jalan Khofifah Indar Parawansa dengan nama kelurahan, kecamatan, kota, serta kode pos yang sama. Namun saat didatangi, masjid tersebut berdiri di Jalan Dr Soetomo. Lokasinya tepat di titik putar balik Jalan Soetomo menuju Jalan Diponegoro, dekat dengan Pasar Pakis dan Gelora Pancasila. Entah siapa yang mengubah alamat Masjid Al Hikmah di Google Maps dan apa motifnya. Sebab, mulai takmir masjid hingga kalangan DPRD Surabaya menuturkan tak ada perubahan nama jalan di lokasi tersebut. Di sekitar lokasi juga tidak ditemukan plakat atau plang nama bertuliskan Jalan Khofifah Indar Parawansa. Pun di banner panitia pembangunan masjid yang terpasang di dinding depan, juga tertulis alamat masjid di Jalan Dr Soetomo No 103 E, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo. "Dari dulu ya Dr Soetomo 103 E. Alamatnya di spanduk itu ada, sekolahan aja (di dekat masjid) ya Dr Soetomo kok," heran Agus Darminto, salah seorang Takmir Masjid Al Hikmah. "Dari saya lahir, itu namanya jalan Dr Soetomo kok. Lha iya aneh-aneh saja diubah, sehingga bisa viral," tandasnya. Sebelumnya, nama Khofifah juga ramai dibicarakan netizen setelah menjadi trending topic di Twitter terkait pelaksanaan distribusi vaksin Sinovac yang diduga menggunakan buzzer (pendengung). Sampai-sampai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Benny Sampirwanto angkat bicara menanggapi netizen. Kita tidak memakai buzzer, tapi lebih menekankan pada manajemen media yang cerdas, ujarnya, Rabu (20/1/2021). Kalaupun ada beberapa postingan komentar yang sama oleh beberapa netizen terhadap upaya Khofifah dalam memimpin Jatim, lanjut Beny, sebaiknya dilihat dari sudut pandang yang positif, bukan langsung mengatakan itu buzzer. Saya melihatnya ada sekelompok orang yang ikut membantu menyebarkan informasi dari Bu Gubernur saja, dengan copy and paste daripada repot-repot nulis. Apabila dilihat dari sudut pandang negatif, ya mungkin ada yang punya agenda. Apa itu? Kami tidak tahu, katanya. ยป Baca Berita Terkait Khofifah
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.