Haji Masnuh: Eman Kalau PKB Tak Berikan Rekom ke Cak Nur

REKOMENDASI PKB: Haji Masnuh, berharap rekoemndasi PKB diberikan ke Cak Nur. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SIDOARJO, Barometerjatim.com Haji Masnuh, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Sidoajo, berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan rekomendasi untuk kadernya, Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur) maju sebagai bakal calon bupati di Pilbup Sidoarjo 2020.
Harapan tersebut didasari, lantaran gelombang keinginan masyarakat agar Cak Nur memimpin Kota Delta pasca Saiful Ilah yang terjaring OTT KPK, dari hari ke hari semakin besar.
"Coba saja turun ke masyrakat. Di berbagai elemen, baik di kelompok keagamaan maupun komunitas lainnya, mayoritas mendukung Cak Nur," kata Masnuh kepada Barometerjatim.com di kantornya, Waru, Sidoarjo, Rabu (5/2/2020).
Karena itu, PKB sebagai pemilik kursi terbanyak di DPRD Sidoarjo (16 kursi) sudah sepatutnya mengusung kader terbaiknya. Selain menjabat wakil ketua DPC PKB Sidoarjo, Cak Nur juga berpengalaman di pemerintahan sebagai wakil bupati dan sekarang Plt bupati."Saya sebagai warga NU, bisa dikatakan Sidoarjo ini mayoritas Nahdliyin, sangat berarap PKB yang partai hijau bisa memberikan rekomendasinya untuk Cak Nur," ujar Masnuh yang mantan bendahara umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Eman (disayangkan), andaikata PKB tak memberikan rekomnya kepada calon yang benar-benar megakar di grass root. Saya khawatir PKB akan berkurang porsinya, atau bahkan kehilangan kursi bupati di Sidoarjo," tandasnya.
Namun pengusaha pemilik puluhan perusahaan tersebut, di antaranya konstruksi baja PT Masrur and Son itu masih percaya PKB tetap melihat kehendak masyarakat yang menginginkan Cak Nur."Melihat di grass root seperti itu, insyaallah PKB akan memberikan rekomnya ke Cak Nur. PKB partai yang melihat kehendak masyrakat, dan masyarakat sangat melihat ketokohan. Cak Nur tak hanya didukung kalangan NU, tapi juga elemen masyarakat lainnya," paparnya.
Bagaimana dengan bakal calon wakil? Menurut Masnuh, sebaiknya diserahkan saja ke Cak Nur untuk mencari pasangan yang tepat, agar bisa maksimal dalam memajukan Sidoarjo dan menyejahterakan masyarakatnya.
"Dan saya melihat calon wakil yang cocok untuk mendampingi Cak Nur, ya Ibu Mimik Idayana. Keduanya sama-sama pejuang, dan potensial bisa memperjuangkan masyarakat menuju kesejahteraan," kata ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018 wilayah Sidoarjo itu.Apalagi pembangunan di Sidoarjo, menurut Masnuh, belum dikerjakan secara maksimal. Hal itu terlihat dari Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) yang mencapai 1,2 triliun di Tahun Anggaran (TA) 2019.
"Untuk tahun-tahun mendatang sudah tidak ada lagi Silpa sebesar itu, biar pembangunan di Sidoarjo berjalan maksimal. Silpa itu layaknya 10 persen saja. Kalau dari APBD yang Rp 5,4 triliun Silpanya Rp 1,2 triliun, itu kan sama saja tidak membangun," ujarnya.
Silpa Sidoarjo Tinggi
Seperti diberitakan, serapan anggaran APBD Sidoarjo TA 2019 mengalami penurunan dibandingkan TA 2018. Hanya 77,68 persen atau sekitar Rp 4,212 triliun dari total APBD Rp 5,423 triliun.
APBD Sidoarjo TA 2019 sebesar Rp 5,423.124.488.516,28 sedangkan yang di realisasikan hanya Rp 4.212.939.927.872,77, sehingga Silpa-nya sekitar Rp 1,1 Triliun, terang Kabid Perbendaharaan dan Akuntansi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sidoarjo, Jaka Sumaji kepada media.
Jika dilihat dari realisasi serapan APBD TA 2019, maka diperkirakan Silpa mencapai Rp 1,2 triliun atau meningkat Rp 183 miliar dari Silpa TA 2028 yang sudah mencapai Rp 1,028 triliun.Dari Silpa yang tinggi tersebut, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapannya rendah, menurut Jaka, yakni Dinas PU Bina Marga dan Dinas PU Perkim.
» Baca Berita Terkait Pilbup Sidoarjo, PKB