Gus Luqman Tremas Dukung Kiai Miftach Mundur dari Ketum MUI: Jaga Marwah Beliau!

| -
Gus Luqman Tremas Dukung Kiai Miftach Mundur dari Ketum MUI: Jaga Marwah Beliau!
JAGA MARWAH: Gus Luqman Tremas, dukung Kiai Miftach mundur dari ketua umum MUI. | Foto: Barometerjatim.com/IST

PACITAN, Barometerjatim.com - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas Pacitan, KH Luqman Haris Dimyathi mendukung keputusan KH Miftachul Akhyar yang memutuskan mundur dari ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya memberi dukungan beliau mundur dalam rangka harus menghormati keputusan beliau, menjaga marwah beliau," kata kiai yang akrab disapa Gus Luqman tersebut pada Barometerjatim.com, Minggu (13/3/2022) malam.

Sebab, terangnya, dalam organisasi apapun bila seseorang mempunyai jabatan kemudian mundur maka dilindungi hak, bisa AD/ART atau dalam bentuk aturan yang lain. "Jadi, pertama, saya memberi dukungan beliau mundur dalam rangka menghormati keputusan beliau", tandasnya.

Kedua, meski tak ada larangan ketua umum MUI merangkap jabatan sebagai rais aam Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU), Gus Luqman melihat keputusan Kiai Miftach mundur karena sami'na wa atho'na dengan Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) saat Muktamar ke-34 di Lampung.

"Kan jelas itu, jejak digitalnya masih ada, juru bicara di AHWA menyampaikan agar tidak merangkap jabatan dan beliau sami'na wa atho'na," kata Gus Luqman.

"Karena rais aam yang tawadhu, sami'na wa atho'na, sehingga beliau memutuskan untuk mundur dari ketua umum MUI. Saya mengajak menghormati keputusan pribadi beliau, kita jaga merwah beliau," tandasnya.

Soal ada pihak yang keberatan dengan keputusan mundur Kiai Miftach, termasuk MUI Jatim, kiai yang mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Surakarta itu tak ingin masuk ke ranah tersebut.

"Itu hak MUI Jatim, saya tidak masuk pada ranah itu. Saya sebagai salah satu pengasuh Tremas hanya ingin menjaga marwah beliau, karena ini sudah menjadi keputusan beliau," tegasnya.

Sebelumnya, internal MUI keberatan dengan keputusan mundur Kiai Miftach. Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas bahkan menulis surat terbuka yang ditujukan kepada jajaran PBNU dan warga NU agar mengikhlaskan Kiai Miftach yang juga rais aam PBNU tetap mengemban amanah di MUI.

"Beliau, Pak KH Miftachul Akhyar, kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikit pun," katanya.

Hal sama disuarakan MUI Jatim. Lembaga yang diketuai KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah itu menyampaikan nota keberatan lewat surat nomor A-13/DP-P/III/2022.

"Dewan Pimpinan MUI Jatim menyampaikan nota keberatan dan ketidaksetujuan atas pernyataan pengunduran diri tersebut," kata Sekretaris Umum MUI Jatim, Prof Akh Muzakki.{*}

» Baca berita terkait MUI. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.