Disindir Risma, Emil: Pendidikan Ya Gratis Ya Berkualitas

PENDIDIKAN GRATIS DAN BERKUALITAS: Emil Dardak (kiri) dan Tri Rismaharini, pendidikan boleh gratis tapi tetap harus berkualitas. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Kondusifitas jelang coblosan Pilgub Jatim 2018 terusik. Tak hanya soal pemasangan masif spanduk yang mendiskreditkan pasangan Khofifah-Emil Dardak, tapi juga peredaran video berdurasi 58 detik berisi statement dan sindiran Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Dalam video tersebut, Risma -- sapaan Tri Rismaharini -- memberi pujian atas gagasan program pendidikan gratis yang diusung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Menurutnya, pendidikan gratis bisa diwujudkan dengan anggaran yang dimiliki Provinsi Jatim. Risma juga menegaskan dirinya sangat mengenal pasangan ini.
Di sisi lain, Risma melontarkan sindiran menohok yang seolah ditujukan untuk pasangan Khofifah-Emil Dardak. Menurutnya, Jatim tidak membutuhkan pemimpin yang 'sok pintar', tapi pemimpin yang mau mendengarkan keluh kesah masyarakatnya.
Baca: Ini Dia Program Pendidikan Andalan Khofifah-Emil: Tis-Tas
Dimintai komentar soal vidio tersebut, Cawagub Jatim nomor satu, Emil Elestianto Dardak menegaskan dirinya tidak mau terjebak dengan langgam penyebar video yang terkesan mencoba memperhadapkan pihaknya dengan Risma.
Justru, dengan sikap rendah hati, Emil banyak melontarkan pujian untuk wali kota yang kader PDIP tersebut. "Saya rasa Bu Risma wali kota yang baik. Sosok pintar dan contoh pemimpin yang bisa mendengarkan rakyat," katanya, Senin (11/6).
Emil menambahkan, "Saya memandang hal itu sebagai sesuatu yang sangat baik, manakala kita bisa seperti Bu Risma yang pintar dan mau mendengarkan rakyat," tambahnya dengan nada satire.
Baca: Kikis Kesenjangan, Emil: Bangun Ekonomi dari Segala Penjuru
Hanya saja, bupati (non aktif) Trenggalek tersebut menegaskan, ada yang salah kaprah dengan mengira pasangan Khofifah-Emil tidak setuju dengan pendidikan gratis.
"Padahal jelas-jelas kita sampaikan kami mengusung pendidikan gratis. Harap diingat pula, kita tak hanya mengusung pendidikan gratis tapi ada plusnya, yakni berkualitas. Ini yang dalam program Nawa Bhakti Satya kita sebut dengan istilah Tistas (gratis dan berkualitas)," tutur Emil.
Perhatikan Sekolah Swasta
Emil yang pernah menjadi konsultan Bank Dunia dan Bappenas itu menambahkan, bagaimana upayanya dalam memperhatikan sekolah baik negeri maupun swasta.
Di SMK, katanya, dari sekitar 700 ribu murid sekitar 400 ribu di antaranya berada di sekolah swasta. Karena itu, pemerintah harus hadir memperhatikan sekolah swasta bukan hanya melalui bantuan operasional sekolah (BOS).
"Inilah makanya kenapa harus gratis dan berkualitas, sehingga permasalahan SDM Jatim bisa terpecahkan. Kita juga harus memperhatikan kompetensi guru dan akreditasi program studi," jelasnya.
Baca: Perkokoh Ekonomi, Emil: Beri Pemuda Ruang di Pemerintahan
"Jadi inilah maksud kita dengan Tistas alias gratis dan berkualitas, karena untuk mengusung pendidikan gratis menjadi cita-cita dari setiap calon."
Maka, bicara kualitas, berarti bicara lebih spesifik terkait delapan standar nasional pendidikan. "Itulah seharusnya arah kebijakan kita ketika membicarakan pendidikan, bukan perkara gratis atau tidak gratis," imbuh Emil.