Anwar Sadad: Gerindra Dilahirkan Para Petani, Cikal Bakalnya Saat Prabowo Ketum HKTI

DILAHIRKAN PARA PETANI: Anwar Sadad, Gerindra dekat dengan masyarakat karena dilahirkan para petani. | Foto: IST BANYUWANGI, Barometerjatim.com Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad memerintahkan kadernya agar selalu dekat dan hadir di tengah-tengah masyarakat lantaran partai ini dilahirkan para petani. Kalau ditanya siapa yang melahirkan Gerindra? Maka jawabannya, yang melahirkan Partai Gerindra ini adalah para petani, katanya saat menghadiri acara Gesah (Dialog) Bareng Petani memperingati Harlah ke-14 Partai Gerindra di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (3/3/2022). Sebab itu, lanjut Sadad, acara Gesah Bareng Petani ini sudah sesuai dengan harapan Gerindra. Hal ini juga selaras dengan pesan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pesan dari ketua umum kami, Bapak Prabowo Subianto kepada seluruh kader, anggota DPRD dari Gerindra, dan semua yang berkiprah di Gerindra, harus selalu dekat dengan masyarakat di mana partai ini dilahirkan, katanya. Sadad yang juga wakil ketua DPRD Jatim lantas menuturkan, cikal bakal kelahiran Gerindra adalah saat Prabowo menjadi ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Sehingga di banyak provinsi di luar Jatim, ketika itu pada 2008, ketua DPD atau ketua pengurus partai tingkat provinsi banyak yang merupakan ketua atau aktivis HKTI. Di level kabupaten/kota, termasuk di Banyuwangi. Karena yang melahirkan Gerindra ini para petani, maka seluruh kader Gerindra harus dekat dan peduli dengan orang yang melahirkan, pinta Sadad. Maka dialog ini jalur yang tepat. Duduk bareng mencari jalan terbaik, bagaimana para petani bisa lebih baik lagi ke depan, lebih sejahtera, tandas Sadad yang namanya masuk bursa Cagub Jatim 2024. Tak hanya lewat forum dialog, menurut Sadad, ini juga menjadi tugas dari kader Gerindra yang sekarang duduk di DPRD Banyuwangi, DPRD Jatim, atau bahkan DPR RI dari Dapil Banyuwang untuk memikirkan nasib para petani. Nah, agar tetap bersama masyarakat, Sadad beharap ke depan acara-acara partai harus dekat dengan di mana Partai Gerindra dilahirkan. Di mana itu? Di sawah-sawah tempat para petani, di pasar tempat para pedagang, di tempat para nelayan, di pesantren tempat kiai. Di situlah Partai Gerindra dilahirkan, katanya. Dia juga menegaskan, setelah kini Gerindra menjadi partai besar -- nomor dua nasional secara perolehan suara -- seluruh pengurus dan kader tetap harus ingat di mana partai ini dilahirkan. Hal itu ditunjukkan Sadad dengan pelepasan 1.000 merpati, simbol Gerindra tak pernah ingkar janji pada masyarakat yang memberinya amanat lewat Pemilu. » Baca berita terkait Gerindra. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.