Soal Herd Immunity, PDNU Cemaskan Pernyataan Khofifah

VAKSINASI: Dokter Niam menjalani vaksin ketiga jenis Moderna untuk seluruh dokter dan nakes se-Indonesia. | Foto: Dok/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com - Pernyataan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menyebut bahwa Kota Mojokerto dan Surabaya sudah masuk herd immunity lantaran vaksinasinya mencapai 70 persen dikritisi sejumlah pihak, mulai dari kalangan DPRD hingga dokter.
Bahkan Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU), Dokter Muhammad S Niam mencemaskan pernyataan Khofifah yang mantan menteri sosial itu karena bisa menjadi masalah terkait penyebaran Covid-19.
"Ini bisa jadi masalah karena sekelompok merasa kebal dan aman semu, lalu ada interaksi sehingga penyebaran tidak bisa dihindari," kata Niam kepada Barometerjatim.com, Minggu (8/8/2021).
Lagi pula, dokter yang juga anggota Endoscopic and Laparoscopic Surgeons of Asia (ELSA) itu menegaskan kekebalan kelompok tidak bisa dibatasi dengan istilah local herd immunity karena virus tak mengenal batas wilayah."Nanti kalau sekeluarga sudah vaksin semua akan bilang family herd immunity. Herd immunity ya minimal nasional, karena mobilitas manusia minimal dalam satu negara," katanya.
"Kalau capaian vaksinasi Indonesia sudah 70 persen atau lebih, baru bisa dibilang Indonesia sudah mencapai herd immunity," tandasnya.
Jadi tidak ada istilah local herd immunity? "Memang tidak ada batasan wilayah secara pasti, tapi tentu harus dihubungkan dengan mobilitas masyarakat," tandasnya.
Konsep untuk Imunisasi
TINJAU VAKSINASI: Khofifah Tinjau vaksinasi. Klaim Kota Mojokerto dan Surabaya capai 70 persen. | Foto: IST TINJAU VAKSINASI: Khofifah Tinjau vaksinasi. Klaim Kota Mojokerto dan Surabaya capai 70 persen. | Foto: IST
Niam kemudian menjelaskan soal capaian 70 persen vaksinasi yang selama ini disebut-sebut sebagai ukuran herd immunity.
Menurutnya, herd immunity yang juga dikenal sebagai kekebalan populasi adalah konsep yang digunakan untuk imunisasi, dimana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika suatu ambang cakupan imunisasi tertentu tercapai.
"Kekebalan kelompok tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, bukan dengan cara memaparkan orang terhadap virus tersebut," katanya.
Vaksin, lanjut Niam, melatih sistem imun untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit yang disebut antibodi. Seperti jika kita terpapar pada suatu penyakit, tetapi perbedaan pentingnya adalah bahwa vaksin bekerja tanpa membuat sakit."Orang yang telah diimunisasi terlindung dari penyakit yang bersangkutan dan tidak dapat menyebarkannya, sehingga memutus rantai penularan," katanya.
Dalam konsep kekebalan kelompok, papar Niam, sebagian besar penduduk diimunisasi sehingga menurunkan jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar ke seluruh populasi.
Alhasil, tidak semua orang perlu diimunisasi agar terlindungi. Hal ini membantu memastikan, bahwa kelompok-kelompok rentan yang tidak dapat diimunisasi tetap aman.
"Persentase orang yang perlu memiliki antibodi untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap suatu penyakit, berbeda-beda dari satu penyakit ke penyakit lain," katanya.Dia mencontohkan untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap campak, sekitar 95 persen populasi harus diimunisasi. Maka 5 persen penduduk lain akan terlindungi karena campak tidak akan menyebar di antara orang-orang yang diimunisasi. Sedangkan untuk polio ambangnya sekitar 80 persen.
"Mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin yang aman dan efektif, membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa," tuntas Niam.
Vaksinasi Capai 70 Persen
Sebelumnya, saat meninjau vaksinasi di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jumat (6/8/2021), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengklaim Kota Mojokerto dan Surabaya sudah masuk herd immunity lantaran vaksinasi dosis pertama mencapai 70 persen.
Hari ini yang sudah melampaui 70 persen Kota Mojokerto. Hari ini, mungkin sore, Surabaya sudah masuk 70 persen karena kemarin sudah 69,8 persen, kata Khofifah.
Jadi Kota Mojokerto sudah 85 persen, berarti sudah melampaui 70 persen. Kemudian Kota Surabaya sudah 70 persen lah, kurang 0,2 persen. Hari ini kan tetap jalan di Surabaya, jadi mungkin hari ini sudah akan masuk herd immunity, imbuhnya.» Baca Berita Terkait Vaksinasi