Ronnie Sianturi, Keliling Daerah Demi Kesehatan Ibu dan Anak

NYALEG DPR RI: Ronnie Sianturi (kanan) idola remaja di era 80-an maju Caleg DPR dari PDIP lewat Dapil Jatim VI meliputi Blitar, Tulungagung dan Kediri. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Masih ingat Ronnie Sianturi? Hari-hari ini idola remaja di era 80-an lewat grup musik Trio Libels itu, bakal lebih sering berkunjung ke Jawa Timur.
Maklum, Ronnie maju Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim VI, meliputi Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, serta Kabupaten dan Kota Kediri.
Selain itu, belakangan ini dia memang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan sosial, terutama fokus pada kesehatan ibu dan anak.
Baca: Nyaleg DPR RI Lewat Dapil Jatim I, Puti Sowan ke Khofifah
"Nyanyi sebenarnya masih, cuma lagi interest dengan program kesehatan ibu dan anak. Kayaknya lebih membuat kita merasa untuk terjun lebih dekat," tuturnya saat ditemui di Surabaya, Senin (24/9) sore.
Bagi Ronnie, penyanyi yang juga melejit sebagai presenter lewat talk show kuis Piramida di era 90-an, program terkait kesehatan ibu dan anak, di antaranya Posyandu sangatlah penting sebagai pelayanan kesehatan di masyarakat.
Terutama dalam pemantauan gizi, imunisasi, dan penanganan kesehatan terhadap balita. "Tidak hanya itu. Si ibu pun bisa mendapatkan informasi dari dokter maupun kader Posyandu," katanya.
Baca: Berjuang untuk Jamaah dan Imam Manaqib di Daerah Miskin
Walhasil, kini di usia 53, Ronnie semakin banyak mencari informasi maupun berkunjung ke daerah-daerah yang memiliki program penanganan kesehatan ibu dan anak. Salah satunya di Jawa Timur.
Menurutnya, di Jatim banyak memiliki fasilitas kesehatan. Ada 369 rumah sakit, 964 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 2.268 Puskesmas Pembantu (Pustu), 3.213 Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) serta 3.900 Pondok Bersalin Desa (Polindes).
Baca: Kampanye Damai, Bambang DH: Berpolitik Tanpa Hoax
Beragam fasilitas tersebut, menurut Ronnie akan lebih membantu dalam menggerakkan kader-kader peduli kesehatan di masyarakat.
"Sehingga angka kematian ibu dan balita bisa ditangani sejak dini, termasuk pemantauan gizi dan imunisasi yang tercukupi," tandasnya.