Pilwali Surabaya 2020 Puti Tak Maju, PDIP Usung Whisnu

TAK MAJU PILWALI SURABAYA 2020: Puti Guntur Soekarno, tak maju di Pilwali Surabaya 2020 karena ditugasi PDIP di legislatif. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Nama Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana paling santer disebut bakal dicalonkan PDI Perjuangan sebagai Calon Wali Kota (Cawali) di Pilwali Surabaya 2020.
Langkah Whisnu pun bakal semakin mulus, lantaran Puti Guntur Soekarno yang juga disebut-sebut bakal menjadi pesaingnya di internal PDIP untuk mendapatkan tiket Cawali, memastikan tidak maju!
"Saya terus terang untuk hal ini tidak ada pikiran sama sekali, karena saya berkonsentrasi untuk Pemilu legislatif," katanya saat dicegat Barometerjatim.com usai menghadiri perayaan Natal Lintas Agama di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (11/12) malam.
Baca: Nyaleg DPR RI Lewat Dapil Jatim I, Puti Sowan ke Khofifah
Bagaimana kalau ada penugasan dari PDIP? "Saya rasa tidak! Tugas saya di DPR RI," sergahnya. Jadi tidak mungkin ditugaskan di Pilwali Surabaya? "Tidak! Tugas saya di DPR, itu sudah jelas," bebernya.
"Saya kembali ke (Dapil) Jatim I, Surabaya-Sidoarjo, tugas dari partai adalah sebagai anggota legislatif," tambah Puti. Jadi keputusan PDIP menjelang pendaftaran Pilwali tidak akan berubah? "Tidak!" tegasnya.
Baca: Urusan Emak-emak, Puti Tak Ajak Gus Ipul Sowan ke Khofifah
Puti memastikan tak maju dan tak akan ditugasi partai, inikah sinyal PDIP akan mengusung Whisnu di 2020? Keputusan akhir tetap di Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Namun soal proyeksi nama, pilihan di internal PDIP Surabaya sudah mengerucut ke Whisnu.
"Kalau suara hati dari kawan-kawan pengurus PDIP Perjuangan Surabaya, tentu formulasi yang terbangun ke Pak Whisnu. Beliau kader yang disiapkan untuk menggantikan Bu Risma," terang Ketua Bappilu DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwidjono kepada wartawan.
Butuh Napas Panjang
Sementara itu terkait pencalonananya di Pileg 2019, Puti menuturkan kalau dirinya sudah mulai rajin melakukan sosialisasi di Dapilnya. Namun dia tak ingin 'tancap gas' karena masa kampanye kali ini cukup panjang.
"Ya pelan-pelan lah, karena ini masih napas panjang, sampai April," kata mantan anggota Komisi X DPR RI, sebelum memutuskan bertarung di Pilgub Jatim 2018 mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Baca: Pilwali Surabaya, Bayu Airlangga Bisa Masuk Paket Khofifah
Soal basis massa yang akan digarap, menurut Puti, tak hanya pendukungnya di Pilgub lalu tapi lebih luas lagi di lingkup Dapilnya. "Tentunya tidak hanya basis massa Pilgub, tapi harus bisa ambil massa di luar kemarin," ujarnya.
Selain itu, sasaran pemilih juga tidak terbatas di kelompok massa nasionalis atau religus, tapi seluruh elemen masyarakat karena konteksnya pemilihan wakil rakyat.
"Jadi warga masyarakat ini adalah konstituen, yang nanti harus saya perjuangkan agar program-program nasional bisa mereka rasakan," pungkasnya.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Puti Guntur