Orang Dekat Gus Dur Minta Risma Cabut Ucapan Keminter

UCAPAN RISMA TAK ETIS: Haji Masnuh nilai ucapan "keminter" Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang menyinggung paslon di Pilgub Jatim tak etis dan 'melukai' warga Muslimat NU. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Orang dekat Gus Dur, Haji Masnuh ikut menyayangkan ucapan tendensius Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma yang menyindir Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai paslon keminter alias sok pinter. Bahkan dia meminta Risma agar mencabut ucapannya.
Masnuh menuturkan, sebagai pejabat publik seharusnya Risma memberi contoh yang baik. Bukan sebaliknya, justru menciptakan keresahan dalam suasana Pilgub Jatim. "Apa yang disampaikan Bu Risma itu tidak etis!" tegasnya saat dihubungi wartawan, Rabu (13/6).
"Sebagai pejabat publik, dia wajib mengayomi semuanya. Kalaupun memihak, karena dia juga kader Parpol, tetap ada etika dan aturan mainnya. Jangan ngomong seenaknya begitu soal paslon, enggak etis."
Baca: Dulu Minta Dukungan, Kini Risma Lukai Khofifah dan Muslimat NU
Lagi pula, tambah Masnuh, semua pihak sepakat untuk menciptakan suasana damai di Pilgub Jatim. "Tapi kalau dipicu dengan pernyataan Bu Risma seperti itu, ini malah memperkeruh suasana setelah ribu-ribut soal spanduk fitnah itu," ucapnya.
Mantan bendahara PBNU tersebut juga agak 'geli' dengan ucapan Risma yang menyebut Khofifah keminter. "Lho! Bu Khofifah itu memang pinter, jenius, bukan keminter. Sedikit sekali pemimpin sekelas Bu Khofifah, apalagi beliau perempuan," tegasnya.
Kalau Risma merasa pinter, tambah Masnuh, seharusnya dia berani maju di Pilgub Jatim agar bisa diujikompetensikan di antaranya lewat debat publik terbuka, kendati pengusaha ternama tersebut meragukan Risma bisa mengimbangi Khofifah.
Baca: Politikus PAN: Risma Itu Nyindir Siapa? Khofifah Memang Pinter!
"Tapi Bu Risma kan enggak mau maju dengan berbagai alasan. Setelah enggak mau maju, kok sekarang malah bikin kisruh," katanya.
Terlebih, tandasnya, ucapan Risma tak hanya melukai paslon, tapi juga warga Muslimat NU yang memberi sumbangsih besar saat Risma bersama Whisnu Sakti Buana memenangi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2015.
"Itu namanya kacang lupa kulitnya, karena dulu dia minta bantuan ibu-ibu Muslimat NU. Padahal ke depannya dia masih membutuhkan ibu-ibu Muslimat NU. Ini akan berkepanjangan bagi Muslimat NU," katanya.
Baca: Amanat Gus Dur: Bantulah Khofifah, Dia Srikandinya NU
Saat dipertegas, kalau Risma dinilai malah menciptakan keresahan, lantas siapa sebenarnya yang keminter, Masnuh menegaskan, "Lha sing ngomong sopo? Pitik lek ngendok yo petok-petok (Lha yang bilang keminter siapa, ayam kalau bertelur ya bersuara petok-petok) ," ucapnya beranalogi.
Karena itu, Masnuh menyarankan agar Risma menetralisir ucapannya. "Paling tidak mencabut ucapannya yang sudah melukai paslon serta warga Muslimat NU. Ini agar hubungan Bu Risma dengan Muslimat NU ke depan tetap baik," katanya.