Kemiskinan Lamongan Turun Jadi 12,16%, Bupati Yuhronur Target 1 Digit di 2025!

LAMONGAN | Barometer Jatim – Angka kemiskinan di Lamongan, kabupaten yang dipimpin Bupati Yuhrour Efendi, pada Maret 2024 mengalami penurunan menjadi 12,16% atau turun 0,26% dibandingkan Maret 2023 sebesar 12,42%.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lamongan, Bagyo Trilaksono dalam paparan Profil Kemiskinan Maret 2024 Lamongan di Guest House Pemkab Lamongan, Rabu (24/7/2024).
Menurut Bagyo, garis kemiskinan di Lamongan pada Maret 2024 sebesar Rp 524.636/kapita/bulan. Angka ini mengalami peningkatan Rp 42.667/kapita/bulan atau naik 8,85% dibandingkan kondisi Maret 2023 sebesar Rp 481.969.
Dengan demikian, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran di bawah Rp 524.636 pada Maret 2024 sebanyak 146,98 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang 2,96 ribu jiwa dibandingkan kondisi Maret 2023 sebesar 149,94 ribu jiwa.
“Kita jangan hanya melihat penurunanya karena mempertahankan masyarakat yang berada di garis atas atau istilahnya rentan miskin agar tidak berada di garis kemiskinan, itu juga merupakan sebuah capaian karena memerlukan effort yang besar” kata Bagyo.
PAPARAN BPS: Bupati Yuhronur (kiri) menyimak paparan Profil Kemiskinan Maret 2024 Lamongan. | Foto: IST
Selain itu, lanjutnya, kemiskinan terjadi karena adanya banyak dimensi baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan di triwulan pertama 2024, kemiskinan di Lamongan dipengaruhi akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan penduduk mayoritas berprofesi petani tidak mendapatkan pendapatan.
Bagyo menerangkan, berdasarkan data survei BPS Lamongan, garis kemiskinan di Lamongan 63% didominasi faktor pengeluaran rumah tangga berupa makanan dan 37% lainnya berasal dari faktor nonmakanan.
Dengan pengeluaran terbagi menjadi tiga kategori, yakni pengeluaran produk sendiri (beban belanja berasal dari kebun, sawah, dan lainnya untuk dikonsumsi sehari-hari), pengeluaran belanja, serta pengeluaran transfer (bantuan pemerintah, swasta, dan lainnya).
Sementara itu Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menegaskan untuk pengentasan angka kemiskinan pihaknya berkomitmen memasifkan pencukupan kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari penyaluran bantuan pangan hingga menggalakan penanaman Toga (tanaman obat keluarga).
“Kita fokusnya nanti pada makanan tadi. Kita gerakan pertanian maksudnya tanaman keluarga dan lainnya, ketahanan pangan kita juga memberikan stimulan yang sekiranya bisa mematik tamanan keluarga bisa semarak menjadi bagian besar penurunan kemiskinan,” ucap Pak Yes, sapaan akrab Yuhronur.
Tidak hanya itu, Tidak hanya itu, Pak Yes optimis untuk mencapai target 2025 satu digit angka kemiskinan.
Komitmen itu dibuktikan melalui 11 program prioritas di antaranya Lamongan Sehat, pendidikan berkualitas dan gratis bagi masyarakat kurang sejahtera (Perintis), Lumbung Pangan Lamongan, hingga Yakin Semua Sejahtera (YES) yang turut berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.{*}
| Baca berita Kemiskinan. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur