Mathur Husyairi: DPRD Tak Perlu Panggil Kadinkop UKM Jatim, Bisa Gaduh Ada PKB dan PDIP!

Reporter : -
Mathur Husyairi: DPRD Tak Perlu Panggil Kadinkop UKM Jatim, Bisa Gaduh Ada PKB dan PDIP!
MINTA TEGAS: Mathur Husyairi dan Adhy Karyono di sela paripurna DPRD Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA | Barometer Jatim – Anggota DPRD Jatim, Mathur Husyairi menilai insiden Bimtek Dinas Koperasi (Dinkop) dan UKM Jatim yang dijadikan ajang mengkampanyekan Khofifah Indar Parawansa maju Cagub 2024 cukup diselesaikan di internal Pemprov Jatim.

Menurut kegislator dari Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut, jika Kepala Dinkop UKM Jatim, Andromeda Qomariah dipanggil ke DPRD Jatim justru akan semakin gaduh karena urusannya menjadi politis.

“Cukup Pj Gubernur (Adhy Karyono), kalau ke dewan jadi politis dan bisa gaduh karena ada PKB dan PDIP,” katanya, Sabtu (8/6/2024).

Diketahui, Khofifah yang kembali berpasangan dengan Emil Dardak sudah mendapat rekomendasi dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) -- pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, yakni Demokrat (14 kursi hasil Pileg 2019/11 kursi hasil Pileg 2024), Golkar (13/15), Gerindra (15/21), PAN (6/5), plus PPP (5/4) partai di luar KIM.

Sebaliknya, dua Parpol besar yang merupakan rival KIM dan pemilik kursi terbesar, PDIP (27/21) dan PKB (25/27) belum menentukan calon dan justru berpeluang jadi rival Khofifah. Belum lagi Nasdem (9/10), PKS (4/5), Hanura (1/0), dan PBB (1/0).

AJANG KAMPANYE: Bimtek Dinkop UKM Jatim, ada ajakan dukung Khofifah di Pilgub Jatim 2024. | Foto: IST

Karena itu, Mathur mendesak Adhy Karyono untuk memberikan teguran, bila perlu Kadinkop UKM diberi sanksi karena sudah menyalahgunakan APBD.

“Itu ndak boleh, APBD kemudian dimanfaatkan untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan salah satu figur bakal calon gubernur, karena posisi Bu Khofifah ini kan incumbent,” kata Mathur.

“Kalau memang dilakukan dengan sengaja oleh kepala dinasnya atau siapa pun di dinas itu, saya menilai ini upaya cari muka. Asal Ibu Senang, penjilat! Apalagi ASN kan, ndak boleh itu. APBD bukan untuk itu, bukan pada tempatnya,” geramnya.

Soal Kadinkop UKM Jatim, Andromeda Qomariah selain meminta maaf juga menyebut bahwa insiden itu di luar kendalinya, legislator yang juga annggota Badan Anggaran (Banggar) itu tidak yakin.

“Saya kok gak yakin. Jika murni Bimtek, gak mungkinlah peserta berani, kan acara resmi,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fuadi mengecam keras insiden Bimtek Dinkop UKM Jatim. Ketua Fraksi PDIP, Sri Untari Bisowarno bahkan meminta koleganya di Komisi B yang membidangi perekonomian untuk memanggil Andromeda.

“Biar Komisi B kan, karena itu bentuknya program provinsi,” kata perempuan yang juga Sekretaris DPD PDIP Jatim itu usai bersama pengurus lainnya berkunjung ke kantor DPW PAN Jatim di kawasan Darmokali, Surabaya, Selasa malam (4/6/2024).

Dia menegasakan setuju Andromeda dipanggil agar seluruh OPD di lingkungan Pemprov Jatim tertib. “Betul juga, supaya tertib OPD,” tegasnya. Apalagi Bimtek tersebut menggunakan aggaran APBD.

“Jadi nanti Dinkop UKM bisa diingatkan lah untuk ASN supaya netral. Itu untuk menjaga kondusifnya daerah,” katanya.

Meskipun yang mengkampayekan Khofifah tersebut bukan ASN? “Tapi kan forumnya dibiayai APBD. Kami saja kalau solosemiran itu kan ndak pernah ngomong coblos saya, itu kan ndak pernah. Kan kita punya anggaran dari APBD yang namanya solosemiran,” jelasnya.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.