Jadi Sorotan Usai Diperiksa KPK, Bupati Sidoarjo Dapat Gelar Person of The Year 2023
SURABAYA | Barometer Jatim – Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor mendapat gelar "Person of The Year 2023" dari media lokal Surabaya. Di sisi lain, dia tengah jadi sorotan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.
Penghargaan diberikan saat peringatan HUT media tersebut di Surabaya, Selasa (27/2/2024). Namun Muhdlor tidak menerima langsung penghargaan, melainkan diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Sidoarjo, Noer Rocmawati.
Pihak media menyampaikan, penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi media atas kinerja seorang pemimpin daerah. Media melihatnya langsung dari pembangunan yang berhasil dikerjakan, apa saja perubahan pembangunan selama seorang pemimpin itu menjabat.
Selain Bupati Sidoarjo, beberapa tokoh Sidoarjo juga meraih penghargaan Person of The Year 2023. Di antaranya Kajari Sidoarjo, Dirut PDAM Delta Tirta, Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Rektor Unusida serta Kades Larangan Kecamatan Candi dan CEO Deltas.
Acara juga dihadiri Wali Kota Surabaya, Kapolresta Surabaya serta Kapolresta Tanjung Perak Surabaya yang juga dinobatkan sebagai Person of The Year 2023.
Geber Pembangunan
Sementara itu Muhdlor lewat Kadiskominfo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat selama ini. Menurutnya, pembangunan yang dilakukan adalah amanah masyarakat dan salah satu kunci keberhasilan pembangunan yakni dukungan masyarakat, termasuk peran media.
"Keberhasilan pembangunan tidak akan pernah lepas dari peran media, media dapat andil dalam pembangunan melalui pemberitaan konstruktif," ucapnya.
Karena itu, lanjut Muhdlor, peran media tidak boleh dikesampingkan. Kolaborasi bersama media penting dalam menjalankan roda pembangunan. Bahkan media menjadi salah satu unsur konsep pentahelix dalam pembangunan.
Melihat pembangunan yang dilakukan Muhdlor sejak dilantik pada 26 Februari 2021, di antaranya menuntaskan pembangunan RSUD Sidoarjo Barat serta pembangunan SMPN 2 Tulangan. Tahun ini dia juga berencana membangun SMPN 2 Prambon.
Selain itu, getol melakukan betonisasi jalan kabupaten hingga pelosok desa. Revitalisasi taman juga tidak luput dari perhatian bupati berusia 33 tahun tersebut.
Berpotensi Tersangka
TERSANGKA: Penetapan Siska Wati sebagai tersangka dugaan korupsi pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo. | Foto: IST/KPK
Sebelumnya, Muhdlor menjadi sorotan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (16/2/2024). Dia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan dan penerimaan uang dana insentif ASN di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo.
Usai 4,5 jam -- mulai pukul 9.42 hingga 14.17 WIB – diperiksa KPK, Muhdlor mengaku telah memberikan kesaksian atas peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sidoarjo.
"Saya sudah berusaha memberikan kesaksian sebenar-benarnya, seutuh-utuhnya, sehingga terang benderang," katanya kepada wartawan.
Dalam kasus ini, KPK menetap dua orang tersangka yakni Kepala BPPD Sidoarjo, Ari Suryono serta Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo, Siska Wati. Siska diduga memotong insentif para pegawai BPPD Sidoarjo hingga Rp 2,7 miliar.
Bagaimana dengan Muhdlor, apakah berpeluang menjadi tersangka? “Ketika nanti kami analisis berdasarkan kecukupan alat bukti bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, pasti ditetapkan menjadi tersangka," kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
Sebelumnya, Rabu (31/1/2024), KPK juga melakukan penggeledahan rumah dinas Muhdlor di Jalan Sultan Agung, Sidoarjo. Penggeledahan dilakukan setelah KPK menetapkan Siska Wati sebagai tersangka.
Siska bersama 10 orang lainnya ditangkap tim KPK dalam OTT pada 25 Januari 2024. Adapun 10 orang tersebut, termasuk suami dan anak Siska dipulangkan KPK karena masih berstatus terperiksa atau saksi.{*}
| Baca berita Korupsi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur