Mirip-miripkan Prabowo-Gibran dengan Sahabat Rasulullah, Khofifah Dirujak Netizen!

| -
Mirip-miripkan Prabowo-Gibran dengan Sahabat Rasulullah, Khofifah Dirujak Netizen!
DIRUJAK: Khofifah dirujak netizen gara-gara samaka Prabowo-Gibran dengan sahabat Rasulullah. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Pernyataan Khofifah Indar Parawansa yang memirip-miripkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan sahabat Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar Ra dan Sayyidina Ali Ra membuat Gubernur Jawa Timur itu dirujak netizen.

Salah satunya dari akun @hipohan pengguna media sosial X. “Abu Bakar dan Ali kan berpihak pada rakyat kecil, jujur, tidak khianat dan amanah ? Emang kalau duet Abu Jahal dan Abu Lahab gak cocok ya Bu ? Mereka berdua kan petinggi kaumnya,” cuitnya.

“Maaf bu...kejauuuuhhhhan bu nyamain Prabowo gibran sama Abu Bakar dan Ali....eling bu,” timpal @ridwan080867. “Sejak dulu saya kurang percaya dengan tampang2 munafik kaya gini...” sambar @Di2Budi.

| Baca juga:

Tak hanya di media sosial X, netizen juga merujak Khofifah lewat postingan di akun Instagram-nya @khofifah.ip. “Ibu ibu, kok bisa semuanfik itu? Sahabat nabi itu tidak korupsi , tidak curang tau mana hak dan batil. Dan paling penting BERADAB,” tulis @ilhamsetiawan22's

Sebelumnya, Khofifah yang juga Jurkamnas Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memirip-miripkan jagoannya di Pilpres 2024 itu dengan sahabat Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar Ra dan Sayyidina Ali Ra.

“Saya mencoba mengambil personifikasi, maaf, Rasulullah Muhammad Saw. Ada sahabat yang kemudian menjadi sahabat Rasulullah yang senior itu Sayyidina Abu Bakar Ra, tapi ada yang milenial itu Sayyidina Ali Ra,” kata Khofifah menjawab pertanyaan wartawan yang videonya beredar luas di media sosial, Rabu (24/1/2024).

| Baca juga:

“Jadi komposisi antara yang senior dengan yang junior, kalau Rasulullah itu ditambah lagi ada yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan yang benar di dalam membela masyrakat itu ada Sayyidina Umar, misalnya. Kira-kira begitu komposisi antara senior-junior. ada di Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali,” sambungnya.

Namun perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sejak tahun 2000 (23 tahun) tersebut minta maaf kalau menggunakan personifikasi seperti itu.

“Tidak pada posisi melihat bahwa ini setara dengan sahabat, tapi bahwa di dalam referensi kepemimpinan ada di dalam lingkungan Rasulullah pada saat itu ada senior ada junior,” ujarnya.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.