Prabowo Dinobatkan sebagai Sahabat Santri, Anwar Sadad Didaulat Jadi Bapak Madin Jatim!

-
Prabowo Dinobatkan sebagai Sahabat Santri, Anwar Sadad Didaulat Jadi Bapak Madin Jatim!
BAPAK MADIN JATIM: Ketua Gerindra Jatim, Anwar Sadad didaulat sebagai Bapak Madin Jatim. | Foto: IST

LUMAJANG | Barometer Jatim – Tak hanya Prabowo Subianto yang mendapat kehormatan penobatan sebagai "Sahabat Santri Indonesia” dari Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo.

Anak buah Prabowo, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad juga mendapat kehormatan didaulat sebagai “Bapak Madin Jawa Timur”.

Momen tersebut terjadi saat Sadad menghadiri deklarasi dukungan para kepala dan guru madarasah diniyah (madin) untuk Prabowo-Gibran di Rumah Makan Pondok Asri, Kabupaten Lumajang, Kamis (4/1/2024). 

Deklarasi dan dukungan untuk Prabowo-Gibran dipimpin Ustadz Tarwiyanto, sedangkan sambutan mewakili tokoh madin se-Kabupaten Lumajang disampaikan KH Ihsan dari Ponpes Darul Ihsan, Kunir Lumajang.

“Apakah setuju Bapak Anwar Sadad kita jadikan sebagai Bapak Madin kita?” kata Lora H Dimas Adzim Affan dari Ponpes Bustanul Ulum Krai Yosowilangun Lumajang sekaligus pemrakarsa kegiatan yang disambut koor “setuju” dari para kepala dan guru madin yang hadir.

“Sekali lagi setuju atau tidak?” tanya Lora Dimas yang lagi-lagi disambut koor “setuju” bahkan kali ini lebih bergemuruh.

| Baca juga:

Apa respons Sadad? "Saya merasa mendapat kehormatan meskipun tidak secara resmi saya dijuluki sebagai Bapak Madin." Baginya, julukan itu adalah satu penyemangat, satu motivasi yang sangat besar untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan Gerindra di Jatim.

Keluarga Ponpes Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu  dinilai layak menjadi Bapak Madin Jatim, mengingat selama ini dikenal sangat dekat dan memperhatikan para guru madin.

Terlebih hari-hari ini tak henti bergerak menyapa mereka. Mulai dari Malang, Batu, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan sekarang di Lumajang.

“Saya kalau hadir di tengah-tengah bapak-ibu semuanya, di tengah-tengah keluarga besar madin ini, seperti pulang ke rumah sendiri,” kata Sadad yang hadir bersama Ketua DPC Gerindra Lumajang, Indah Amperawati; Wakil Ketua DPRD Lumajang, Oktaviana; serta anggota DPRD Lumajang pengurus DPC Gerindra Lumajang.

“Kenapa? Saya merasa bahwa proses yang saya jalani selama ini, yang mengantarkan pada posisi politik sampai hari ini, tidak lain dan tidak bukan karena pendidikan yang saya jalani di madin di Ponpos Sidogiri,” ucap Sadad.

| Baca juga:

Bahkan secara berseloroh, Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengatakan kalau mau mencari siapa produk madin yang berada pada posisi politik paling tinggi di Jatim saat ini ya dialah orangnya.

“Saya ngomong apa adanya, enggak menyombongkan diri, memang faktanya seperti itu,” katanya seraya tersenyum yang disambut aplaus panjang para guru madin.

Karena itu, Sadad punya suatu harapan besar lantaran madin juga memiliki modal sangat besar, mengingat lembaga pendidikan ini sebagian besar berada di desa-desa yang melayani masyarakat paling bawah.

Para kepala dan guru madrasah disebutnya adalah mata dan juga telinga bagi masyarakat di sekitarnya yang melayani sehari-hari. Misalnya ada hajatan, tahlilan, pemimpin tahlil pasti kiai-kiai di desa tersebut yang sehari-hari melayani masyarakat.

“Jadi sebenarnya ujung tombak perjuangan Islam Ahlussunah wal Jamaah adalah para kepala dan guru madin di desa-desa,” tegasnya.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.