Nobar Debat Capres, PDIP Surabaya: Ganjar Keren, Tampil Sat-set dan Orisinil!
SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono dan para pengurus, kader, serta warga tak henti-hentinya memberi aplaus panjang dan mengacungkan "Three Finger Salute" alias Salam Tiga Jari ala The Hunger Games saat menyaksikan debat perdana lewat nonton bareng (nobar), Selasa (12/12/2023).
Salam tiga jari (telunjuk, tengah, dan manis) ini dipakai Capres Ganjar Pranowo dan pendukungnya usai mendapat nomor urut 3 di Pilpres 2024 dan kini semakin meluas di media sosial.
Adi dan kader banteng Surabaya terlihat begitu gembira dan bangga, karena Ganjar tampil sat-set, tidak abu-abu, dan narasi maupun gagasan yang disampaikan orisinil.
“Calon Presiden Mas Ganjar Pranowo tampil keren. Top! Penyampaian meyakinkan khalayak ramai,” kata Adi yang juga Ketua DPRD Surabaya.
Menurutnya, narasi yang disampaikan Ganjar menampilkan spirit keindonesiaan. Bersama Cawapres Mahfud MD, Ganjar bergerak mulai kawasan timur di Papua hingga kawasan barat di Aceh.
Ganjar menjadikan contoh-contoh konkret masalah di masyarakat yang dia temukan bersama Mahfud MD. Seperti masalah kesehatan, pendidikan dan agama, problem akses internet, dan lain-lain. Semua menjadi bahan baku kebijakan perbaikan dan solutif di masa depan.
| Baca juga:
- Gus Fauzi Bela Gibran yang Dicap Takut Debat: Kalau Hanya Tukang Ngomong, Rocky Gerung Ajalah yang Jadi Cawapres!
- PDIP Surabaya Gaungkan Salam 3 Jari di Akar Rumput: Jangan Golput, Coblos Ganjar-Mahfud!
- Targetkan Ganjar-Mahfud Menang Spaktakuler, PDIP Surabaya Bakal Habis-habisan di Masa Kampanye
“Pengenalan rakyat Indonesia secara nyata di lapangan, bergerak mulai Sabang sampai Merauke, ditambah pengalaman dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah, menjadikan Mas Ganjar sangat mampu mempresentasikan dengan baik dalam sesi debat perdana,” kata Adi.
“Mas Ganjar menyajikan narasi Indonesia secara utuh. Ini yang menjadi spirit pengabdiannya bersama Pak Mahfud MD. Penjelasan Ganjar di debat perdana cekatan, sat-set dan orisinil. Diksi yang dipilih dan intonasinya keren, ditunjang gestur tangan yang meyakinkan khalayak penonton,” sambungnya.
Dalam sesi debat perdana, Ganjar juga mengemukakan gagasan memajukan pendidikan di seluruh tanah air. Yakni melaksanakan kebijakan wajib belajar 12 tahun gratis, mulai SD, SMP, SMA dan SMK.
“Kebijakan wajib belajar 12 tahun gratis, memberi kepastian akses pendidikan dan pembiayaan bagi anak-anak di seluruh Indonesia pada usia wajib belajar, baik di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK,” kata Adi.
“Juga program Ganjar untuk bertekad mencetak satu keluarga miskin satu sarjana, menunjukkan bahwa peningkatan akses pendidikan merupakan jalan penting untuk melawan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan,” ucapnya.
Nobar Bareng Warga
GANJAR KEREN: Adi Sutarwijono dan kader PDIP Surabaya usai nobar debat Capres. | Foto: Barometerjatim.com/IST
PDIP Surabaya menggelar nobar debat perdana Capres di seluruh kecamatan dan kelurahan, di kampung-kampung, di posko-posko gotong royong Ganjar-Mahfud yang tersebar di Kota Pahlawan.
Adi menonton debat Capres bersama kader-kader banteng, relawan dan warga masyarakat. Mereka berulang-ulang bersorak-sorai, tepuk tangan dan mengacungkan salam tiga jari.
| Baca juga:
- Kabar Terbaru Korupsi Hibah Jatim: Banding Ditolak! Sahat Akan Terus Melawan Lewat Kasasi?
- Perayaan Natal Nasional di Surabaya Bakal Dibanjiri 30 Ribu Jemaat Kristiani, Eri: Warga Muslim Ikut Menjaga!
“Ganjar Pranowo pilihan rakyat yang tepat pada Pemilu 14 Februari 2024. Kita kawal Ganjar-Mahfud MD nomor 3 sebagai pasangan yang kompak, solid dan menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Adi.
Terlebih, penampilan Ganjar mendapat respons lebih positif di sosial media. Ganjar diilai potret pemimpin yang matang dan cocok menjadi Presiden ke-8 RI.
“Closing statemen Mas Ganjar Pranowo sangat matang dan bagus banget. Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor 3 layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan,” pungkas Adi.{*)
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur