Prof Hamka Haq Berpulang, PDIP Surabaya Kehilangan Tokoh Agama yang Moderat
SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa DPP PDI Perjuangan, Prof Hamka Haq meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Jakarta, Kamis (7/12/2023). Keluarga besar PDIP Kota Surabaya menyampaikan duka mendalam.
“Kami keluarga besar PDIP Kota Surabaya turut berduka atas meninggalnya Prof Hamka Haq,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono.
“Semoga beliau mendapat tempat terbaik dan termulia di sisi Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi situasi duka ini,” sambungnya.
Prof Hamka, lanjut Adi, dikenal sebagai tokoh senior partai yang sangat kenyang pengalaman berorganisasi dan memperjuangkan kepentingan umat. Prof Hamka adalah tokoh agama yang dikenal moderat, berpengetahuan luas, dan selalu santun dalam berpolitik.
| Baca juga:
- Whisnu Sakti Buana Tutup Usia, Ketua PDIP Surabaya: Kita Kehilangan Pejuang Partai yang Gigih!
- Tokoh Senior NU Cak Anam Tutup Usia, PDIP Surabaya Berduka: Sosok Egaliter yang Ringan Tangan!
- Ketua Timses Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 Tutup Usia, Gus Hans: Sikap Ngalahannya Patut Ditiru!
“Beliau memiliki tutur kata yang halus dan santun. Pemikirannya sangat jernih dan mendalam terkait kehidupan beragama dan bernegara. Rekam jejak pemikiran dan pengabdiannya kepada masyarakat sangat panjang,” ujar Ketua DPRD Kota Surabaya tersebut.
Selain itu, Prof Hamka yang lahir di Barru, Sulsel pada 18 Oktober 1952, dikenal sebagai Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), salah satu organ sayap PDIP yang bergerak di bidang keagamaan dan keumatan.
Semasa hidupnya, almarhum juga aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga akhir hayatnya terakhir tercatat sebagai Dewan Pertimbangan MUI Pusat.
Sebagai akademisi, Prof Hamka pernah memimpin sejumlah kampus, di antaranya sebagai Wakil Rektor IAIN Alauddin Makassar dan Ketua Sekolah Tinggi Al-Furqan Makassar.{*}
| Baca berita PDIP Surabaya. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur