Keras! Eri Cahyadi Ancam Pecat ASN yang Jadi Beking RHU dan Hotel Pelanggar Hukum
SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengeluarkan peringatan keras kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya. Dia tidak akan menolerir jika ada 'abdi negara' yang menjadi beking atau memberi perlindungan kepada Rekreasi Hiburan Umum (RHU) pelanggar aturan.
"Kalau ada (ASN jadi beking) langsung tak proses, hukum seberat-beratnya, sanksinya dikeluarkan. Kalau ada yang jadi beking, langsung saya keluarkan," katanya usai memimpin apel pengamanan cipta kondisi di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (1/11/2023) sore. Apel diikuti jajaran Pemkot Surabaya dan sejumlah perwakilan dari elemen masyarakat.
Eri menegaskan, ASN harus menjadi contoh dalam menjalankan aturan perundangan yang berlaku. Dia tidak ingin ada yang malah melanggar aturan dan merugikan masyarakat.
"ASN itu harus taat hukum. Kalau kemarin ada yang tertangkap pungli, sudah saya pecat semua. Jadi, jangan coba-coba!" katanya.
| Baca juga:
- Jatim Masih Sulit Lepas dari Middle Income Trap, Emil Dardak: Tinggal di Desa Bukan Penghalang Jadi Sukses
- Survei ARCI: Dapat Limpahan Suara Loyalis Jokowi yang Dulu Dukung Ganjar, Prabowo-Gibran Melesat di Jatim!
- Kejari Blitar Tak Main-main Usut Heboh Sewa Rumah Dinas Wabup, Bupati Mak Rini Bakal Disasar?
Meski demikian, Eri belum menemukan adanya ASN yang membekingi RHU dan hotel. Namun dia tetap menginstruksikan Satpol PP Surabaya untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan.
"Saya harap masyarakat juga membantu kami untuk menjaga kota ini agar tetap berakidah dan berhukum. Saya tidak mau kota ini rusak karena miras ilegal dan prostitusi. Ini demi anak cucu kita yang akan menjadi pemimpin di masa depan," tuturnya.
Selain itu, Eri tak segan memberikan sanksi tegas kepada RHU dan hotel yang melanggar hukum. Bisa berupa penutupan atau pencabutan izin tempat usaha.
"Kemarin kan ada yang disampaikan Pak Kapolres, ada prostitusi online yang melakukan di hotel-hotel itu yang kita antisipasi, jangan sampai kejadian berulangkali atau kejadian di Surabaya," pungkasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur