Gelar Haul Raja-Raja Madura di Hari Jadi ke-754 Sumenep, Rupanya Ini yang Diharapkan Bupati Fauzi!
SUMENEP | Barometer Jatim – Tak hanya menyuguhkan seni budaya dan aksi sosial. Rangkaian perayaan Hari Jadi ke-754 Kabupaten Sumenep juga diisi dengan haul raja-raja. Jika biasanya haul dilakukan untuk Raja-Raja Sumenep, tahun ini Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo membuat skalanya lebih besar.
Minggu (29/10/2023) malam, haul raja-raja menghadirkan ulama dan kesultanan se-Madura. Menurut bupati yang akrab disapa Cak Fauzi itu, penyelenggaraan haul raja-raja se-Madura dimaksudkan untuk semakin mengenalkan budaya leluhur kepada masyarakat.
Selain itu, haul dimaksudkan untuk meneladani ajaran-ajaran para raja untuk bisa diaplikasikan pada kehidupan saat ini. “Insyaallah kegiatan malam ini turut dihadiri ulama dan kesultanan se-Madura,” katanya.
Cak Fauzi mengingatkan, dengan meneladani ajaran dan petuah dari para raja, maka bisa menjadi semangat untuk membangun Madura. Memperjuangkan untuk membuat warga Madura semakin sejahtera.
| Baca juga:
- Hari Jadi ke-754 Sumenep Dimeriahkan Prosesi Arya Wiraraja hingga Haul Raja-Raja Madura, Bupati Fauzi: Rugi Tak Datang!
- Festival Musik Tong-Tong Sedot Animo Ratusan Ribu Penonton, Bupati Fauzi: Bukti Warga Madura Bersatu!
- 4 Problem Besar Belum Tuntas di Era Khofifah, Nama Bupati Fauzi Kian Menggaung di Bursa Pilgub Jatim 2024
Dia mencontohkan kepemimpinan masa Raja Arya Wiraraja yang menjadi sosok raja cerdas, pengatur strategi, hingga akhirnya menjadi bagian dari pengatur strategi Kerajaan Majapahit. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya para raja terdahulu.
Di sisi lain, menurut Cak Fauzi, kegiatan Haul Raja-Raja Madura juga untuk semakin mengenalkan keunggulan budaya dan tradisi orang Madura kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
“Alhamdulillah budaya dan kekhasan Madura kini semakin dikenal. Karenanya, Haul Raja-Raja Madura akan semakin menonjolkan keunikan budaya Madura kepada seluruh masyarakat di Indonesia juga dunia,” ucap Cak Fauzi.{*}
| Baca berita Sumenep. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur