Operasi Skala Besar Jaga Surabaya Aman dan Tertib selama Ramadhan, 9 Pelanggar Diamankan!

Penulis : -
Operasi Skala Besar Jaga Surabaya Aman dan Tertib selama Ramadhan, 9 Pelanggar Diamankan!
JAGA SURABAYA: Satpol PP Surabaya kerahkan personel dan armada gelar operasi skala besar. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA, Barometer Jatim – Pemkot Surabaya menggelar operasi cipta kondisi skala besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan suci Ramadhan, Sabtu (25/3/2023) malam.

Hasilnya? 9 orang diamankan personel gabungan karena mengganggu keamanan dan ketertiban umum (Trantibum) di Kota Pahlawan.

“Kita mengamankan yang ada di Satpol PP ada 9 orang, yang 4 orang perang sarung, dan 5 orang melakukan balap liar. Ini dari hasil jangkauan yang kita lakukan di empat wilayah, yakni Surabaya bagian utara, selatan, barat, dan timur,” terang Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto Minggu (26/3/2023).

Selain itu, terdapat beberapa pelanggar Trantibum yang diamankan di Polsek maupun di Polrestabes Surabaya.

“Kalau yang diamankan di Polsek itu kemarin juga ada karena sudah kriminal, sebab mereka sudah melukai orang. Jadi kita mengamankan sesuai dengan lokasi yang terdekat, supaya lebih mudah untuk pelaksanaan tindak lanjutnya,” ujarnya.

Menurut Eddy, sejak Desember 2022 pihaknya bersama personel gabungan TNI-Polri dan Garnisun terus menggelar operasi cipta kondisi. Kegiatan ini dilakukan mulai Senin-Minggu, namun setiap Senin-Kamis operasi gabungan dilakukan dengan skala sedang.

“Untuk Jumat malam dan Sabtu malam skala besar. Semalam kita laksanakan skala besar dan lebih besar daripada sebelumnya, karena mulai dari Ramadhan pertama sampai saat ini ditemukan banyak remaja yang melakukan aktivitas gangguan ketertiban,” ungkapnya.

Sejak Ramadhan, lanjut Eddy, muncul kembali fenomena perang sarung antarremaja. Bahkan, di awal Ramadhan sudah terjaring beberapa  remaja yang diduga telah melakukan aktivitas perang sarung.

"Nampaknya setiap Ramadhan dan tahun ini muncul lagi. Pengakuan yang tertangkap di Satpol, alibinya adalah mencari makan sahur, tapi ikut-ikutan perang sarung,” jelasnya.

Rata-rata 15-18 Tahun

Remaja yang diamankan Satpol PP Surabaya, kata Eddy, rata-rata berusia 15-18 tahun. Saat operasi cipta kondisi pada Kamis (23/3/2023) malam, sebanyak 5 remaja telah diamankan. Kemudian pada Jumat (24/3/2023) malam, 7 remaja lainnnya juga diamankan. Saat diamankan, mereka kedapatan membawa sarung yang didalamnya sudah diikat dengan batu atau besi.

“Alhamdulillah dengan operasi yang kita lakukan itu bersama-sama dengan kepolisian, Garnisun itu eskalasinya menurun. Hasil tadi malam lebih menurun daripada Jumat malam, karena Jumat malam ada korban yang harus dirawat dirumah sakit,” terangnya.

Eddy berharap seluruh elemen masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Seperti memberikan informasi melalui Command Center 112, apabila mengetahui aktivitas warga pada malam hari yang bersifat mengganggu dan membahayakan.

“Misalnya perang sarung, tawuran, balap liar, atau pesta minuman keras. Maka partisipasi warga bisa berupa informasi melalui 112, sehingga penanganannya tidak terlalu lama dan efektif,” ujarnya.

]Meski demikian, Eddy memastikan setiap hari Satpol PP Surabaya bersama tim personel  gabungan selalu melaksanakan operasi cipta kondisi asuhan rembulan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi warga maupun remaja, yang melakukan aktivitas mengkhawatirkan pada malam hari di bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah dengan Pak Kapolrestabes (Pasma Royce) yang baru ini kita bersinergi dengan luar biasa, sehingga umat muslim bisa melaksanakan ibadah dengan tenang tanpa gangguan apapun,” kata Eddy.

“Bahkan, sudah kita jadwalkan sampai dengan nanti malam lebaran itu, ada kegiatan-kegiatan yang harus kita lakukan dalam rangka pengamanan kota,” imbuhnya.{*}

» Baca berita terkait Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.