Eri Cahyadi Wanti-wanti ASN Pemkot Surabaya: Jangan Pamer Kekayaan di Medsos!

SURABAYA, Barometer Jatim – Belakangan, gaya hidup mewah pejabat dan keluarganya yang dipamerkan di media sosial (medsos) menjadi sorotan publik, menyusul ulah Mario Dandy Satrio, anak eks pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.
Hal itu bahkan menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikannya saat memberikan arahan dalam Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (2/3/2023).
"Sekali lagi saya ingin tekankan supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan," ujarnya.
Instruksi Jokowi dilanjuti Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang meminta ASN di lingkungan Pemkot Surabaya tidak memamerkan gaya hidup dan kekayaannya di medsos. Sebaliknya agar menerapkan filosofi ilmu padi, ketika semakin berisi maka semakin merunduk.
“Alhamdulilah sudah saya sampaikan juga mulai awal, bagaimana kita ini bisa menghormati orang lain. Berarti dalam kehidupan pun sama, bagaimana kita bisa mempelajari dari padi. Ketika padi semakin berisi semakin merunduk, itu yang alhamdulilah terus dimunculkan oleh teman-teman Pemkot Surabaya,” paparnya, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Eri, sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dirinya telah menyampaikan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot agar hidup sederhana dan tidak berlebihan, karema ASN adalah pelayan masyarakat.
“Sehingga alhamdulilah di Surabaya tidak ada yang pamer-pamer, karena zakat saja diberikan dari pendapatannya maupun tunjangan penghasilannya. Kalau yang Kristen dengan persepuluhan, begitu pula dengan pemeluk agama yang lainnya,” ujarnya.
Menurut Eri, itulah cinta kasih yang dibangun seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya. Salah satunya adalah zakat yang diberikan melalui Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Maka dia mengingatkan agar tidak perlu memamerkan gaya hidup ataupun kekayaan.
“Karena di sekitar kita masih banyak orang yang membutuhkan, sehingga kita berbagi dengan mereka dengan melakukan zakat. Dan kita punya komitmen tidak menampilkan (gaya hidup), karena kita hidup dari pajaknya masyarakat, PAD kita dari pajaknya masyarakat, maka kita harus mengembalikan itu kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan,” pungkasnya.{*}
» Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.