Perbaiki Sektor Pertanian Jatim, Kadin Gandeng Belanda
BAHAS SEKTOR PERTANIAN: PUM Netherland, organisasi nirlaba asal Belanda saat bertamu ke kantor Kadin Jawa Timur. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim terus mendorong pertumbuhan industri pertanian di Jatim. Salah satunya dengan menggandeng PUM Netherland, organisasi nirlaba asal Belanda yang menyediakan asistensi tenaga ahli senior termasuk di bidang pertanian.
Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan, melalui kerjasama ini nantinya PUM akan menyediakan tenaga ahli dari Belanda untuk memberikan konsultasi gratis di bidang agrikultur dari Belanda.
"Sehingga ini bisa dimanfaatkan warga Jatim yang membutuhkan asistensi atau masukan di bidang pertanian," kata La Nyalla di sela kunjungan senior expert PUM, Shireen Poyck di kantor Kadin Jatim di Surabaya, Rabu (20/9).
Baca: Era Globalisasi, Kadin-HIPMI Diminta Ikut Urus UMKM
"Belanda adalah salah satu negara dengan teknologi pertanian terbaik di dunia. Jadi ini akan sangat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan sektor pertanian di Jatim.
La Nyalla mengatakan, pertanian adalah sektor ekonomi yang berkontribusi paling besar di Jatim dalam hal penyerapan tenaga kerja. Sehingga jika sektor pertanian maju, Jatim otomatis tambah maju," katanya.
"Karenanya kami sangat menyambut baik kerjasama dengan PUM Netherland ini. Kami berharap, masukan-masukan para ahli pertanian dari Belanda yang dihadirkan PUM bisa menjadi masukan yang baik bagi sektor pertanian di Jatim."
La Nyalla mengatakan, selama ini masih banyak tantangan yang dihadapi industri pertanian di Jatim. Salah satunya adalah menurunnya kualitas hasil produk pertanian di Jatim.
Baca: Tarif APBS Diterapkan, INSA Desak Uang Rambu Dihapus
Dia mencontohkan, salah satu produk pertanian yang patut diberi perhatian lebih adalah apel. "Dahulu daerah Malang dan sekitarnya dikenal menjadi penghasil apel berkualitas tinggi. Banyak petani sukses karena bertani apel. Namun sekarang kualitasnya jauh menurun dan petani akhirnya beralih ke tanaman lain," paparnya.
Intinya, pertanian Jatim butuh sentuhan baru dari sisi on-farm hingga off-farm agar petani bisa berdaya saing dan sejahtera, imbuh La Nyalla.
Dia berharap, melalui kerjasama dengan PUM ini ada masukan dari para ahli anggota PUM yang bisa membantu peningkatan kualitas maupun memperluas akses pemasaran produk pertanian di Jatim.
3.000 Tenaga Ahli
Sementara itu senior expert PUM, Shireen Poyck mengatakan pihaknya datang memenuhi undangan Kadin Jatim untuk berdiskusi masalah pertanian di Jatim.
"Kami menerima undangan dari Kadin Jatim yang sangat aktif ingin memajukan ekonomi Jatim. Jadi hari ini kami hadir untuk menggali lebih jauh dan memetakan masalah yang dihadapi sektor pertanian di Jatim," ujar Shireen.
Ke depan PUM siap menghadirkan tenaga ahli di bidangnya untuk membantu mengatasi permasalahan di lapangan.
Baca: Musda REI Jatim, Pakde Beri Solusi Atasi Masalah Properti
"Kami mempunyai lebih dari 3.000 tenaga ahli di PUM yang siap memberikan asistensi. Namun kami akan mengkaji terlebih dahulu permasalahan yang ada sehingga bisa mengirimkan expert yang benar-benar tepat di bidangnya," imbuh Shireen.
PUM sendiri di Indonesia sudah melakukan asistensi di ratusan lembaga dan perusahaan khususnya yang berskala UMKM. Di Jatim sendiri tahun ini sudah ada 12 ahli yang dikirimkan untuk berbagai bidang seperti waste management, microbank, IT, franchise, hingga pertanian.