Pakar: Eri Cahyadi Lebih Kuat Tetap Maju di Surabaya Ketimbang Jatim, tapi Apa Masih Diusung PDIP

MASUK BURSA: Eri Cahyadi, namanya mulai masuk bursa bakal Cagub Jatim 2024. | Foto: Barometerjatim.com/IST
BURSA Calon Gubernur (Cagub) Jatim 2024 mulai disesaki muka baru macam Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang mengantongi elektabilitas 4,5% hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC) periode 1-10 Agustus 2022.
Namun menurut Pakar Politik yang juga Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam, Eri lebih kuat jika tetap running di Pilwali Surabaya ketimbang maju di Pilgub Jatim.
Tapi hitung-hitungannya kan tidak matematis seperti itu, karena apakah nanti PDIP juga masih mengusung beliau? Ataukah mungkin ada faktor lain di luar itu? katanya di Surabaya, Sabtu (16/7/2022).
Selengkapnya, berikut wawancara Barometerjatim.com dengan peneliti yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi masuk bursa Cagub Jatim 2024 versi SSC, apa yang membuat elektabilitasnya terdongkrak? Secara geopolitik kita lihat Surabaya ini ibu kota provinsi, sentrum dari panggung depan politik Jatim. Jadi siapa saja, saya kira tidak hanya Eri Cahyadi, siapa saja yang menjadi wali kota Surabaya pasti dia dapat panggung depan lebih banyak daripada bupati/wali kota yang lain di Jatim.
Wajar kalau menurut pendapat saya Mas Eri Cahyadi bisa masuk di jajaran itu, karena memang ya politik di Jatim salah satu senturmnya Surabaya. Apalagi pemilih Surabaya kan cukup besar jumlahnya, jadi secara geopolitik itu.
Apakah terdongkraknya elektabilitas Eri Cahyadi juga terkait dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya? Biasanya elektabilitas itu fungsional, relevan, inheren dengan tingkat kepuasan. Sejauh ini tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Mas Eri Cahyadi juga postif. Tone itulah yang juga mengangkat panggung depan beliau untuk kompetitif di level Jatim.
Kalau kemudian dikompetisikan di Jatim, apakah otomatis akan dengan mudah meraih keberhasilan? Ya belum tentu juga. Lihat calon-calonnya, saya kira cukup banyak. Begini ya, untuk kontes Jatim itu panggungnya nasional semua. Jadi jangan lupa bahwa orang-orang yang akan bertempur di level Jatim itu pasti skala kelasnya nasional.
Sehingga, di samping kepala daerah lokal yang berprestasi dia juga punya panggung nasional yang cukup. Nah saya kira Mas Eri Cahyadi punya problem di panggung nasionalnya.
Artinya Eri Cahyadi masih berkutat di level lokal? Dia masih cukup kuat untuk level Surabaya, tapi harus juga harus dihitung tentang panggung nasional. Nah dinamika itu saya kira penting untuk dicermati, karena sekali lagi perilaku memilih masyarakat itu kian kompleks dari waktu ke waktu, kian rumit.
Itu yang membuat data-data kuantitatif saya pikir juga harus cermat, harus dikritisi betul, karena tidak selalu mereka yang ada di posisi tengah itu kemudian terlalu siginifikan. Kita harus melihat titik ekstrem-ekstremnya. Kalau tinggi berarti dia potensial tinggi, tapi kalau angka yang tengah-tengah gitu itu ya memang butuh ekstra usaha, effort.
Jadi kuat enggak peluang Eri Cahyadi untuk mendampingi Khofifah di Pilgub Jatim 2024? Kalau dibandingkan dengan running di Surabaya ya lebih kuat di Surabaya. Tapi hitung-hitungannya kan tidak matematis seperti itu. Karena apakah nanti PDIP juga masih mengusung beliau? Ataukah mungkin ada faktor lain di luar itu?
Jadi saya sepakat bahwa politik semua masih dinamis. 1,6 tahun ke depan ini kita masih akan banyak melihat dinamika-dinamika yang lain, tapi memang harus berbahagia dan patut juga diberi apresiasi bagi mereka yang sudah terekam nama-namanya di dalam survei.
Paling tidak itu akan ada modal dengan mengukur kira-kira trennya.. kan ndak bisa (ukuran hasil survei) hanya sekali. Apakah kemudian dia di bulan depan akan naik ataukah turun, ini kan potret Agustus 2022.
Baik. Berapa idealnya angka psikologis untuk kandidat yang bisa dianggap sebagai calon potensial? Angka psikologis yang harus diingat, siapa saja kandidat yang bisa menembus di atas angka 18 persen biasanya secara psikologis dianggap sebagai calon potensial.
» Baca berita terkait Pilgub Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.