Membaca Masterpiece “Trilogi of Spirit” Iiq Gendhis di Pameran Indonesia Menggambar

INDONESIA MENGGAMBAR: Trilogi of Spirit, masterpiece zentangle karya seniman Iiq Gendhis. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Karya masterpiece "Trilogi of Spirit" seniman zentangle, Iiq Gendhis tampil di Pameran Indonesia Menggambar 2022 yang digelar Komunitas Museum of Mind (M.o.M).
Pemeran untuk memperingati Bulan Menggambar Nasional secara serentak se-Indonesia, sekaligus menyambut Hari Jadi ke-729 Kota Surabaya.
Iiq Gendhis, debut ke dunia pameran profesional setelah cukup lama malang melintang membawa karya 'magisnya' ke seluruh penjuru Indonesia.
Karya-karya mandala magister komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya tersebut banyak diminati sebagai merchandise populer. Bahkan kerap menerima pesanan menggambar logo secara khusus.
Namun kali ini Iiq mulai menunjukkan diri dalam pameran menggambar bersama persembahan MoM bertajuk "Hutan Kota; Belantara Akal dan Gambar Diam" di Kafe Flores 15 Hub Transit Surabaya, 27-31 Mei 2022.Iiq, bersama 21 perupa kawak Surabaya seperti Nabila Dewi Gayatri, Rella Mart, Ricky Sugiarto, Dita Saferina, Gunawan Kriwul, Dukan Wahyudi, Arief Gopel, Arifin W Awik, Wedar "Gombres" Sasmito (sekaligus ketua panitia), membingkai karya menjadi rangkaian dunia seni tanpa batas.
Goresan garis dan ketajaman instusi seolah melebur dalam tiap rangkaian master karya perupa asal Surabaya tersebut. Sejumlah penikmat zentagle tak akan menolak untuk larut dalam teknik lingkaran serta kekuatan presisi. Misterius, penuh gejolak namun juga memberikan kekuatan ketenangan.
Hidup dan Menghidupkan
Dalam pameran tersebut, Iiq menampilkan lima karya dengan tema "Trilogi of Spirit" sebagai masterpiece. Karya-karya ini merupakan proses perjalanan hidup yang hidup dan menghidupkan.
Seperti mendapatkan pesan singkat dari proses perjalanan menggambarnya, bahwa untuk menghidupkan kembali jiwa-jiwa yang telah lelah dan rapuh, perlu adanya keseimbangan antara hati, isi kepala dan tindakan yang kemudian berkumpul jadi satu menjadi kekuatan di luar nalar.
"Karena akan selalu datang kekuatan dari semesta, baik dari unsur tanah, api maupun air yang menolong sebuah harapan," katanya, Minggu (29/5/2022).
Seniman kelahiran 28 Juni itu berharap karya-karyanya mampu menambah referensi bagi penikmat seni rupa, terutama penggemar gambar-gambar zentangle.
Iiq menyukai teknik menggambar zentangle sejak satu dekade terakhir. Namun karya pertama dia publish sekitar 2015: The Different Part of Mask, Prodigy, Sabda Palon, Karen (2016) dan The Owl Single Series (2020).Karya-karya Iiq terinspirasi dari keunikan karakter manusia, keseimbangan alam sekaligus merangkum keresahan.
Wanita bernama lengkap Ika Wahyuning Sejati itu juga bukan sosok baru dalam dunia berkesenian, lantaran aktif terjun ke dunia teater dan hobi menggambar sejak remaja.
» Baca berita terkait Seniman. Baca juga tulisan terukur lainnya Retna Mahya.