Soal Rohingya, Jangan Terkesan Umat Buddha Mengamini
KUTUK PEMBANTAIAN MUSLIM ROHINGYA: Ketua PCNU Surabaya, Achmad Muhibbin Zuhri. Jangan terkesan umat Buddha di Indonesia 'mengamini' pembantaian muslim di Rohingya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mengecam keras atas aksi penindasan dan pembantaian terhadap umat Islam di Rohingya, Myanmar. Selain itu, menyerukan kepada para pemimpin umat Buddha dan umat beragama lainnya untuk mengutuk tindakan tersebut.
"Selanjutnya melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghentikan aksi," kata Ketua PCNU Kota Surabaya, Dr H Achmad Muhibbin Zuhri di Surabaya, Sabtu (2/9).
Selain membantu penyelesaian tragedi, sikap tegas dari umat Buddha diperlukan agar jangan sampai muncul kesan, bahwa umat Buddha di Indonesia merupakan bagian atau setidaknya "mengamini" tindakan pembantaian muslim di Rohingya.
Baca: Tokoh Buddha Puji Komitmen NU Ayomi Kelompok Minoritas
"Sebagaimana juga umat Islam yang sudah tegas mengutuk tindakan teror yang mengatasnamakan Islam, kami juga menunggu sikap lebih tegas dari umat Buddha untuk mengutuk keras aksi tersebut," katanya.
Menurut Muhibbin, apapun motif yang melatarbelakanginya, tindakan biadab tersebut telah melibatkan tokoh dan simbol-simbol agama Buddha.
"Saya menunggu, khususnya umat Buddha di Indonesia untuk mengutuk tindakan teror dan pembantaian terhadap muslim Rohingya," tegasnya.
Baca: Kepala Dinas Terlibat Suap, Mustahil Gubernur Tidak Tahu
Terkait pernyataan sikap keprihatinan dari pimpinan majelis-majelis agama Buddha Indonesia atas konflik di Rohingya, Muhibbin menilai hal itu belum cukup. "Kami sudah dapat rilis itu, tidak cukup memadai," tandasnya.
Muhibbin menambahkan, dirinya tidak menampik fakta adanya faktor geopolitik-geoekonomi dalam kasus tersebut. "Tetapi dalam hal ini konsen kita adalah menjaga kedamaian dan keharmonisan hubungan antarumat beragama," katanya.
PCNU Surabaya, tambah Muhibbin, juga mengajak serta umat beragama agar menghimpun bantuan kemanusiaan untuk membantu warga Rohingya.