Loyalis Gus Hans: Surabaya Tak Bisa Dipimpin Pensiunan!
SURABAYA, Barometer Jatim - Di antara alasan Jaringan Alumni Santri Surabaya (JASS) loyalis Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans mendukung pasangan calon nomor urut satu, Eri Cahyadi-Armuji karena mereka tak ingin Kota Pahlawan dipimpin pensiunan.
"Kita tidak dan kurang mendukung pensiunan," kata Ketua Ketua JASS, Mukhlason Nachrowi di Surabaya, Jumat (4/12/2020). Sebelumnya, JASS mendeklarasikan dukungan untuk Eri-Armuji di Rolag Prapanca, Rabu (2/12/2020) malam.
Seperti diketahui rival Eri-Armuji, Cawali Machfud Arifin adalah pensiunan anggota Polri dengan jabatan terakhir sebagai Kapolda Jatim. Sedangkan Cawawali Mujiaman Sukirno mantan Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya.
Jadi Surabaya pasca Tri Rismaharini alias Risma tidak bisa dipimpin pensiunan? "Oh, ndak, ndak! Kita muda kok ndolek (nyari) pensiuan. Wis tuwek (sudah tua), sorry lah ya," tandas Mukhlason sambil tersenyum tipis.
Bagi Mukhlason, dilihat dari manapun, pemimpin berusia muda tetap lebih ideal. "Secara lari itu kan kalah. Kalau lari 100 meter pasti kalah lah. Sudah pensiun, waktunya duduk manis di rumah lah," ucapnya beranalogi.
Sebaliknya, Eri Cahyadi dinilai memiliki banyak kesamaan dengan Gus Hans: Muda, intelektual, dan religius. Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga disebutnya seorang santri.
Karena itu, Mukhlason berharap, jika Eri-Armuji terpilih agar lebih memperhatikan kalangan santri dan pesantren, agar mampu memperkuat pendidikan agama untuk membentengi masyarakat dari derasnya arus globalisasi di Surabaya.
Soal sumbangan suara yang akan diberikan ke Eri-Armuji, menurut Mukhlason, JASS memiliki hampir 3.000 anggota aktif di Surabaya. Mereka alumni santri asal Surabaya yang pernah mengenyam pendidikan pondok pesantren di berbagai daerah.
"Kalau satu anggota saja punya empat orang di keluarganya yang punya hak pilih, ya tinggal kalikan saja. Kita berikan suara ke Eri-Armuji," tuntasnya.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya