Mantan Senator Mahasiswa ITS: Kawal Janji Kusnadi
KAWAL JANJI LEGISLATIF: Reny Widya Lestari ingatkan mahasiswa untuk kawal janji Kusnadi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Demonstrasi besar-besaran mahasiswa Surabaya, Kamis (26/9/2019), mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk mantan senator mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Reny Widya Lestari.
Sebab, meski diikuti 20 ribu lebih mahasiswa, mereka tetap tertib dalam menyuarakan aspirasinya: Menolak revisi UU KPK, RKUHP, serta beberapa RUU lainnya dan meminta segera disahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
Namun Reny mengingatkan para mahasiswa, agar jangan berhenti untuk berjuang, termasuk mengawal janji Ketua sementara DPRD Jatim, Kusnadi untuk meneruskan tuntutan mahasiswa ke pusat.
"Kemarin Pak Kus kan janji untuk meneruskan ke pusat, nah itu harus dikawal. Itu saran saya ke adik-adik, supaya aspirasi ini tidak mandek lagi," kata Reny di Surabaya, Jumat (27/9/2019) sore.Sesuatu yang mandek, lanjut Reny, kalau terus bertumpuk-tumpuk bisa 'meledak' di kemudian hari, dan itu tidak diharapkan semua pihak.
"Kalau memang kemarin Pak Kus menjanjikan, kita harus kawal sampai dengan tujuan yang diminta adik-adik mahasiwa ini bisa gol," tegasnya.
Reny yang kini menjabat ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kota Surabaya menegaskan, sudah semestinya aspirasi yang disuarakan mahasiswa dibarengi dengan DPRD, bahkan harus lebih progresif, karena wakil rakyat lebih punya kekuasaan, power, akses dan anggaran.Apakah itu artinya gerakan dan aksi mahasiswa harus berhenti karena aspirasinya sudah ditampung legislatif?
"Enggak, bukan berhenti, harus dimonitor. Ini kan harus terus dikawal, aspirasi kemarin kan berbentuk surat dan sudah kita baca semua, ditandatangani DPR," kata perempuan yang juga politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
"Tapi ada (mahasiswa) yang iseng juga, kok enggak ada stempelnya. Ini kan kalau kita mahasiswa harus kritis itu, tanda tangan tok gak ono stempele, sah enggak sebagai aspirasi," sambungnya.Bukankah Kusnadi menemui mahasiswa atas nama pribadi, bukan sebagai ketua sementara DPRD Jatim?
"Enggak kok, di atas kertas kop DPR, cuma enggak ada stempel DPR. Itu (mahasiswa) ada yang nanya sah enggak itu. Berarti teman-teman BEM ini harus dikasih saluran, terus dimonitor," paparnya.
Reny menambahkan, aksi besar-besar mahasiswa tersebut baru tahap awal. Berkaca saat dirinya menjadi mahasiswa, kalau tuntutan tidak diipenuhi maka bakal ada aksi lanjutan bahkan dengan massa lebih besar."Kalau kemarin saat saya mahasiswa, saya akan bilang ini lho kekuatanku, bisa mengumpulkan 20 ribu. Kalau yang dituntut tidak memenuhi, kita akan datang dengan kekuatan lebih besar lagi. Kan bahasanya gitu," paparnya.
ยป Baca Berita Terkait Demo Mahasiswa, Kusnadi