Kiai Asep: Cari! Tak Ada Rekomendasi Saya ke Romi

| -
Kiai Asep: Cari! Tak Ada Rekomendasi Saya ke Romi
Kiai Asep Saifuddin Chalim, tak ada rekomendasi untuk Romi. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs
SURABAYA, Barometer Jatim - Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim mengakui kalau mantan Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanudin yang ditangkap KPK dalam OTT bersama mantan Ketum PPP, Romahurmuziy (Romi) adalah santrinya.

"Kalau saya ditanya siapa Haris, ya saya harus menjawab dia santri saya. Bertahun dia, ketika mahasiswa, kalau pagi mengaji kepada saya. Tidak ada yang lain kecuali itu," katanya saat ditemui di kediamannya, kompleks Ponpes Amanatul Ummah di Siwalankerto, Surabaya, Jumat (22/3/2019) malam.

"Selama tiga tahun beliau belajar ngaji di tempat saya, masak saya kemudian ditanyai begitu saja tidak menjawab. Dia murid saya, santri saya," tegas kiai yang juga Ketua Penasihat Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), elemen pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Namun Kiai Asep membantah kalau disebut memberikan rekomendasi ke Romi terkait pemilihan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim.

"Ndak ada rekomendasi. Ndak ada! Beliau ngaji di tempat saya tiga tahun, santri saya. Ndak ada rekomendasi. Rekomendasi itu tertulis, ndak ada saya memberikan rekomendasi tertulis. Cari! Ndak ada rekomendasi tertulis saya," tegasnya.

Selama tiga tahun nyantri, menurut Kiai Asep, Haris belajar banyak soal ilmu hadits, fiqih (tentang hukum Islam) dan nahwu shorof (tata bahasa Arab).

Apakah Khofifah juga ikut memberikan rekomendasi seperti klaim Romi? "Ya ndak! Tapi kalau ditanyai tentang siapa dia (Haris), saya punya data. Dia ngaji di tempat saya tiga tahun, dan dia mesti tanya-tanya selesai ngaji dan sebagainya," katanya.

Berarti Romi yang bohong? "Lho, berkaitan dengan bahwa siapa dia, saya memberi rekomendasi santri saya bertahun-tahun setiap pagi ngaji di tempat saya. Ngaji fiqih, ngaji hadits, gitu," jelasnya.

Sementara ditanya terkait hubungannya dengan Romi di PPP, Kiai Asep menyebut kalau dirinya orang baru di Partai Ka'bah. "Dan itu pilihan saya, bahwa PPP itu satu-satunya partai Islam yang rahmatan lil alamin," ucapnya.

"Yang kalau berjuang di PPP, sebutan pundak kanannya pejuang di jalan Allah, pundak kirinya pejuang bangsa Indonesia. Maka saya berada di situ," tegasnya.

Apakah Kiai Asep akan melaporkan Romi atas dugaan pencemaran nama baik karena telah menuduh memberi rekomendasi untuk pengangkatan Haris? "Ndak, klarifikasi ajalah!"

Dalih Penyampai Aspirasi

Sebelumnya, Romi menolak kalau dirinya disebut terlibat jual beli jabatan di Kemenag. Dia berkilah hanya sebatas penyampai aspirasi sebagai anggota DPR.

Tak hanya itu, Romi bahkan menyebut nama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ikut merekomendasikan Haris menjadi Kakanwil.

"Ibu Khofifah Indar Parawansa, misalnya, beliau gubernur terpilih yang jelas-jelas mengatakan: Mas Romi percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang kerjanya bagus," katanya di gedung KPK, Jakarta.

Romi pun berdalih, apakah aspirasi yang diterimanya itu akan menimbulkan dosa, padahal hal itu tidak menghilangkan proses seleksi.

Selain Khofifah, Romi mengatakan Kiai Asep juga ikut merekomendasikan Haris. "Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari seorang ulama, Kiai Asep yang dia adalah seorang pimpinan Ponpes besar di sana," ujarnya.

Bagi Romi, proses seleksi yang dilakukan panitia sangat profesional dan tak bisa diintervensi, karena mereka adalah para guru besar.{*}

ยป Baca Berita Terkait PPP, Romahurmuziy, OTT KPK

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.