Eri Cahyadi Siapkan Rp 9,6 T Atasi Banjir di Surabaya, Entas Kemiskinan Rp 1,5 T!

SURABAYA | Barometer Jatim – Periode kedua memimpin Kota Surabaya, pengentasan kemiskinan masih menjadi satu dari tujuh program prioritas Eri Cahyadi bersama Armuji.
Hal itu disampaikan Eri saat memaparkan visi-misi, serta program prioritas pembangunan Surabaya periode 2025-2030 di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya dalam rapat paripurna, Senin (3/3/2025).
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Asisten 1 Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto; Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani; Bupati Sidoarjo, Subandi; Bupati Bangkalan, Lukman Hakim; serta jajaran Forkopimda Surabaya.
Pemaparan visi-misi dan program prioritas tersebut dilakukan, setelah Eri-Armuji dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kamis (20/2/2025) lalu.
Eri menjabarkan, tujuh program prioritas pembangunan dalam periode 2025-2030 yakni, pertama, mengurangi kemiskinan. Kedua, mengurangi pengangguran. Ketiga, mengurangi angka kematian ibu (AKI). Keempat, mengurangi angka kematian bayi (AKB). Kelima, mengurangi angka stunting. Keenam, meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan ketujuh menurunkan angka gini rasio.
“Tujuh program prioritas itu dapat dicapai dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kualitas dan akses pendidikan-kesehatan, pertumbuhan ekonomi kreatif, serta performa birokrasi berbasis digital,” terangnya.
Ketujuh program tersebut, tandas Eri, diwujudkan dalam visi "Transformasi Surabaya menuju Kota Dunia yang Maju Humanis dan Berkelanjutan” yang kemudian dijabarkan dalam lima misi.
“Misi pertama, mengakselerasi transformasi pengembangan sektor ekonomi unggulan. Misi kedua, mempercepat transformasi penciptaan SDM unggul dan berkarakter. Misi ketiga, mempercepat transformasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi,” ujarnya.
SATU LANGKAH: Eri Cahyadi-Armuji beserta istri bersama pimpinan DPRD Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Misi keempat, lanjut Eri, memantapkan ketahanan daerah melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan misi kelima adalah harmonisasi sosial masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Program kita, tujuh itu untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan selaras dengan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jatim. Kita juga akan menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) menyesuaikan dalam enam bulan ke depan, sesuai dengan RPJM Nasional visi-misi presiden dan visi-misi gubernur,” tuturnya.
Ketuk Warga Mampu
Selain itu, Eri juga memaparkan rincian kebutuhan anggaran untuk pembangunan atau tantangan pengelolaan fiskal. Seperti mengenai penanganan banjir di Surabaya, terdapat 3.764 usulan pekerjaan yang 90% di antaranya merupakan usulan skala kampung dengan anggaran mencapai Rp 9,6 triliun.
“Bagaimana pemerintah berdampingan dengan masyarakat sehingga kita minta semuanya. Setelah itu, untuk JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) dan JLLT (Jalan Lingkar Luar Timur) sebanyak Rp 9,3 triliun. Bopda (Bantuan Operasional Pendidikan Daerah) untuk SD-SMP Rp 2,5 triliun, menuntaskan kemiskinan membutuhkan anggaran Rp 1,5 triliun,” paparnya.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menegaskan, anggaran Pemkot senilai Rp 12 triliun tidak cukup jika hanya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan. Sebab, Pemkot memiliki skala prioritas yang harus dikerjakan selama lima tahun ke depan.
“Saya berharap warga yang mampu mau menyumbangkan hartanya, untuk disumbangkan kepada orang yang tidak mampu, sehingga pembangunan itu berjalan,” imbuhnya.
Diminta untuk Berinovasi
BERSAMA DEWAN: Eri Cahyadi-Armuji bersama Adi Sutarwijono usai paripurna DPRD Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Sesuai menjalani retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Eri menjelaskan berdasarkan arahan Prabowo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati para kepala daerah diminta untuk berinovasi.
“Seperti menggunakan pembiayaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) maupun bank untuk menciptakan percepatan ekonomi mencapai 8%. Nanti akan kita diskusikan dengan DPRD Surabaya bagaimana pesan Pak Presiden dan menteri, prioritas yang mana, apa saya yang akan dialokasikan,” jelasnya.
Karena itu, dalam periode kedua ini Eri berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah program pembangunan. Dia mencontohkan RPJMD membangun diversi Gunungsari, Banyurip-Gresik sampai 2026.
“Lalu pembangunan jalan Wiyung dan pembangunan rumah sakit, ini prioritas saya yang tidak bisa dikerjakan di periode pertama karena Pilkada serentak yang maju dua tahun,” sebutnya.
Sementara itu Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan rapat paripurna ini diagendakan khusus untuk mendengarkan pidato Eri yang juga dihadiri secara langsung Bupati Sidoarjo, Bupati Gresik, Bupat Bangkalan, serta para Forkopimda Surabaya.
“Ini merupakan satu semangat yang ingin disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi persoalan bersama-sama dengan antardaerah,” katanya.
“Di awal tahun masa jabatan ini, Wali Kota Surabaya merangkul semua komponen sekaligus mengajak bekerja sama membangun Surabaya untuk mengatasi masalah sehari-hari,” imbuh Adi.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur