Dipimpin Adhy Karyono, Hanya Hitungan Bulan Orang Miskin di Jatim Berkurang 88,87 Ribu!

Reporter : -
Dipimpin Adhy Karyono, Hanya Hitungan Bulan Orang Miskin di Jatim Berkurang 88,87 Ribu!
BERTANGAN DINGIN: Adhy Karyono, setahun turunkan angka kemiskinan Jatim 88,87 ribu jiwa. | Foto/Data: IST/BPS Jatim

SURABAYA | Barometer Jatim – Adhy Karyono mengakhiri kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Kamis (20/2/2025), seiring Khofifah Indar Parawansa dilantik sebagai Gubernur Jatim periode 2025-2030.

Sebelumnya, Adhy ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jatim mulai 16 Februari 2024 hingga 16 Februari 2025 dilanjut menjadi Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jatim hingga Khofifah yang kembali bertandem dengan Emil Elestianto Dardak dilantik.

Lantas, apa prestasi Adhy Karyono? Meski hanya 1 tahun 4 hari memimpin Jatim, sejumlah capaian moncer bahkan ditorehkan hanya dalam hitungan bulan. Satu yang paling menonjol yakni menurunkan angka kemiskinan yang selama ini menjadi PR besar gubernur definitif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim yang dirilis pada 15 Januari 2025, jumlah penduduk miskin di Jatim pada September 2024 tercatat 3,89 juta orang (9,56%) atau berkurang 88,87 ribu orang (0,23%) terhadap Maret 2024 (3,98 juta orang).

“Tentu ini sebuah prestasi tersendiri, dimana capaian ini tentu terjadi dari banyak program yang sudah dilakukan semua pihak yang terlibat di dalam penurunan angka kemiskinan,” kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli.

Sebelumnya saat awal menjadi Pj Gubernur, Adhy juga ketiban prestasi untuk kali pertama kemiskinan Jatim turun menyentuh satu digit, yakni pada Maret 2024 sebanyak 3,983 juta orang (9,79%) atau turun 0,206 juta orang (0,56%) terhadap Maret 2023 (10,35%).

Zulkipli melanjutkan, ukuran angka kemiskinan biasanya disandingkan waktu ke waktu atau September ke September. Tapi khusus rilis kali ini membandingkannya dengan Maret ke September, mengingat BPS tidak menerbitkan angka kemiskinan September 2023.

MENURUN: Disparitas angka kemiskinan di Jatim dari sisi perkotaan dan perdesan. | Sumber Data: BPS JatimMENURUN: Disparitas angka kemiskinan di Jatim dari sisi perkotaan dan perdesan. | Sumber Data: BPS Jatim

Sedangkan disparitas angka kemiskinan di Jatim menurut perkotaan dan perdesaan, lanjut Zulkipli, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebesar 7,12%, turun menjadi 6,83% pada September 2024.

Kemudian persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 13,30%, turun menjadi 13,19% pada September 2024.

Dibanding Maret 2024, jumlah penduduk miskin September 2024 perkotaan turun sebanyak 54 ribu orang, dari 1,643 juta orang pada Maret 2024 menjadi 1,589 juta orang pada September 2024.

Sementara itu pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan juga turun sebanyak 35 ribu orang, dari 2,340 juta orang pada Maret 2024 menjadi 2,305 juta orang pada September 2024.

Bagaimana dengan garis kemiskinan? Zulkipli menjelaskan, pada September 2024 tercatat sebesar Rp 547.751/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan Rp 416.738 (76,08%) dan garis kemiskinan bukan makanan Rp 131.013 (23,92%).

Pada September 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jatim memiliki 4,27 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata yakni Rp 2.338.897/rumah tangga miskin/bulan.

Selain kemiskinan yang terus menurun, di bawah kepemimpinan Adhy Karyono pertumbuhan ekonomi Jatim juga terjaga. Dari data BPS yang dirilis pada 5 Februari 2025, ekonomi Jatim pada 2024 tumbuh 4,93% (c-to-c).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,50%.

TUMBUH: Dipimpin Adhy karyono ekonomi Jatim pada 2024 tumbuh 4,93% secara c-to-c. | Sumber Data: BPS JatimTUMBUH: Dipimpin Adhy karyono ekonomi Jatim pada 2024 tumbuh 4,93% secara c-to-c. | Sumber Data: BPS Jatim

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) tumbuh 12,49%.

Lalu ekonomi Jatim triwulan IV-2024 dibandingkan triwulan IV-2023 tumbuh 5,03% (y-on-y).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 11,39%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PK-LNPRT yang tumbuh 9,53%.

Hanya saja secara q-to-q, ekonomi Jatim triwulan IV-2024 terhadap triwulan III-2024 mengalami kontraksi sebesar 0,77%.

“Terlihat memang melambat dibanding triwulan sebelumnya, yang tumbuh 1,72%. Namun kalau diperhatikan bahwa di triwulan IV, biasanya pertumbuhan memang lebih melambat dibanding dengan triwulan sebelumnya,” jelas Zulkipli.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 6,63%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh 8,16%.

Secara struktur, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jatim pada triwulan IV-2024 dengan kontribusi 31,29%, sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan kontribusi 60,96%.{*}

| Baca berita Kemiskinan. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.