Kursi Seret, PKB Realistis soal Wacana Fandi Utomo Wali Kota

PKB REALISTIS: Musyafak Rouf (kanan), PKB butuh kerja keras untuk mengusung Fandi Utomo (kiri) di Pilwali Surabaya 2020. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Meski menyambut baik 'tantangan' Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa agar Fandi Utomo maju lagi di Pilwali Surabaya 2020, petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih tetap berpikir realistis.
"PKB tentunya harus berpikir realistis. Saat ini PKB hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Surabaya," kata Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf, Senin (8/8).
Ya, di Surabaya, PKB bukanlah Parpol penguasa. Kursi 'Green Party' terpaut jauh dari PDIP yang meraih 15 kursi, sekaligus pemenang Pemilu 2014 di Kota Pahlawan.
Baca: Isu Fandi Utomo Cawali, Pekerjaan Berat PKB di Surabaya
Padahal, jika syarat untuk bisa mengusung pasangan calon wajib bermodal 20 persen kursi di DPRD, maka PKB masih membutuhkan lima kursi tambahan. Karena itu, Musyafak menyebut PKB butuh kerja keras di Pileg 2019.
"Dengan begitu akan semakin mudah untuk mengusung pasangan calon," tandas mantan ketua DPRD Kota Surabaya tersebut.
Kerja keras memang dibutuhkan PKB. Saat ini, jangankan menyamai atau bahkan mengalahkan PDIP, dengan Demokrat saja masih terpaut satu kursi. PKB hanya sepadan dengan Gerindra dan PKS yang sama-sama memiliki lima kursi.
Baca: Khofifah Tantang Fandi Utomo Nyalon Wali Kota Surabaya
Hal senada ditegaskan Ketua Dewa Syuro DPC PKB Surabaya, KH Mas Yusuf. Menurutnya, hingga kini PKB belum memutuskan apapun terkait kontestasi wali kota Surabaya 2020.
"Namun wacana ini akan tetap dibahas di internal PKB, karena saat ini PKB masih konsentrasi terkait Pileg 2019," tandasnya.
Secara pribadi, Kiai Mas Yusuf setuju saja jika PKB mengusung Fandi Utomo. Namun secara kelembagaan ada proses yang harus dilalui. "Tentunya masih ada proses yang panjang terkait wali kota ini," katanya.