Khofifah Garis Bawahi Tekad ISNU Ingin Berwatak Gus Dur

UCAPAN SELAMAT: Khofifah memberikan ucapan selamat kepada pengurus ISNU Jatim masa khidmat 2018-2023 usai dilantik di Sidoarjo, Minggu (12/8). | Foto: Barometerjatim.com/MARJAN AP
SIDOARJO, Barometerjatim.com Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa menggarisbawahi tekad pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim yang ingin menjadikan organisasi ini berwatak KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Pengurus ini kan ingin menjadikan ISNU berwatak Gus Dur, itu yang ingin saya underline," kata Khofifah usai menghadiri pelantikan PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim masa khidmat 2018-2023 di Hotel Utami, Sidoarjo, Minggu (12/8).
Acara pelantikan ini dihadiri banyak tokoh, mulai kiai, birokrat hingga pimpinan Parpol. Selain Khofifah, hadir pula KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah (pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang), KH Marzuki Mustamar (ketua PWNU Jatim) dan Ali Masykur Musa (ketua umum ISNU).
Baca: Siang Ini Pengurus ISNU Jatim Periode 2018-2023 Dilantik
Lalu Nuhfil Hanani (rektor Universitas Brawijaya Malang), Abdul Haris (rektor UIN Malang), Anwar Sanusi (rektor Universitas Merdeka Malang), Agus Maimum (bendahara DPW PAN Jatim), Muzammil Syafii(ketua Bappilu Nasdem Jatim) hingga Saiful Rahman (kepala Dinas Pendidikan Jatim).
Khofifah menambahkan, kalau ISNU ingin berwatak Gus Dur, maka dari seluruh personifikasi Gus Dur yakni berpikir out of the box yang hanya bisa dilakukan orang-orang kreatif, inovatif dan smart.
"Maka ISNU, karena di sini bayak guru besar, doktor, rasanya memang harus berpikir out of the box. Berpikir melompat, supaya percepatan-percepatan dari capaian seluruh prestasi pembangunan bisa dikontribusikan oleh ISNU di level manapun," paparnya.
Baca: Gantikan Azwar Anas, Prof Masud Said Ketua ISNU Jatim
Lantas, apa yang bisa disinergikan dengan Pemprov Jatim ke depan? "Lha wong iki kan para pakar, pasti mereka bisa membantu. Tadi aku bilang: Eh, kalau di sini ada angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, di kabupaten A atau B, ISNU bisa contribute apa?" tandasnya.
Perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga mencontohkan soal kemiskinan di Jatim yang lebih banyak di perdesaan dan rata-rata warganya NU. "ISNU bisa contribute apa? Sehingga kontribusi itu bisa berseiring dengan berbagai percepatan kemajuan yang harus kita capai bersama," jelasnya.
Bangkit dari Bawah
PENGURUS ISNU JATIM: Gus Sholah dan Khofifah berpose bersama pengurus ISNU Jatim masa khidmat 2018-2023. | Foto: Barometerjatim.com/MARJAN AP PENGURUS ISNU JATIM: Gus Sholah dan Khofifah berpose bersama pengurus ISNU Jatim masa khidmat 2018-2023. | Foto: Barometerjatim.com/MARJAN AP
Sebelumnya, Ketua ISNU Jatim masa khidmat 2018-2023, Prof Dr Mas'ud Said menegaskan tekad pengurus yang baru dilantik untuk bersama-sama mengembangkan organisasi yang dipimpinnya berwatak Gus Dur.
"Ada tujuh watak Gus Dur. Beliau bekerja untuk masyarakat, bukan untuk dirinya. Lalu menerabas bukan hanya dari golongan sempit NU maupun Islam, tapi beliau juga berguna bagi masyarajat dan bangsa," katanya.
"Beliau juga pemberani, memiliki pembacaan-pembacaan luar biasa mengenai masa depan bangsa. Maka, ISNU dengan penelitiannya juga ingin mengarah ke sana."
Baca: Pengamat: NU di Jatim Jangan Sampai Dikelola ala Parpol
Mas'ud juga bertekad bersama-sama akan membangkitkan ISNU yang sempat 'tertidur'. "Alhamdulillah, dalam dua tiga minggu ini daerah-daerah pada Konfercab (konferensi cabang), ada 18 cabang," katanya.
Menariknya, kebangkitan itu tidak dimulai dari atas tapi justru dari bawah. "Kita memotivasi agar mereka bisa mengembangkan diri di wilayah masing-masing," jelasnya.