Khofifah Fasilitasi Pembangunan Museum Omah Munir

SURABAYA, Barometer Jatim - Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa akan memfasilitasi pembangunan Museum HAM Omah Munir. Museum ini dinilai penting untuk dijadikan wisata edukasi dan sarana pengenalan HAM.
]"Dan tidak hanya upaya mengenalkan ya, saya rasa juga mengenalkan bagaimana upaya melindungi HAM. Ini akan jadi proses usaha melindungi perdaban bangsa," tuturnya.
Penuturan Khofifah itu disampaikannya usai menerima silaturahim Suciwati, istri aktivis HAM, almarhum Munir Said Thalib di kediamannya Jemursari, Surabaya, Selasa (14/8/2018) sore.
Khofifah menambahkan, lantaran sudah mendapat lahan pinjam pakai dari Pemkot Batu, menurutnya pembangunan Museum HAM Omah Munir akan lebih mudah. Tinggal ada MoU antara Pemkot dan Pemprov Jatim terkait pembangunannya.
"Info yang saya dapat, mereka juga banyak yang menjanjikan akan memberikan support kalau memang sudah dibangun. Rasanya hibah Pemprov juga bisa, yang penting lahan sudah ada, jadi tinggal MoU," ucapnya.
Sore tadi, Khofifah bahkan langsung melakukan komunikasi dengan biro hukum dan penjabat Sekda Provinsi Jatim dan ternyata OPD yang berkorelasi dengan urusan ini yakni Dinas Pariwisata. Khofifah pun meminta Dinas Pariwisata berdialog dengan Suciwati malam itu juga.
Museum Milik Negara
Sementara Suciwati menyatakan, pendirian Museum HAM Omah Munir ini diinisiasi keluarganya dan komunitas pejuang HAM Indonesia. "Yang pasti kita mau bilang, bahwa kita sedang mendorong untuk membuat museum HAM Omah Munir menjadi milik negara," katanya.
Dalam arti, tandas Suciwati, museum ini bisa dimiliki Pemprov atau Pemkot, karena saat ini pihak Pemkot Batu sudah memberikan lahan untuk membangun museum tersebut.
Pemberian lahan diberikan Pemkot Batu dalam sistem pinjam pakai, dengan luas lahan sekitar 2.000 meter persegi. Rencananya, Museum Omah Munir akan dibangun di Kota Batu, tepatnya di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
"Kita berharap Pemprov bisa membantu, karena ini kan penting sebagai museum yang mewakili penegakan HAM supaya ada di Indonesia. Karena selama ini negara kita terpuruk dalam hal penegakan HAM," imbuhnya.
Sebelumnya, Suciwati mengaku berharap pembangunan museum ini akan difasilitasi pemerintah pusat. Namun lantaran belum tahu siapa presiden ke depan, dia lebih memilih untuk meminta bantuan Pemprov.
Sebab, Suciwati melihat Khofifah memiliki semangat yang sama dalam penegakan HAM. Bahkan perempuan yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu langsung menghubungkannya dengan Dinas Pariwisata.
"Yang pasti kita ingin museum ini bisa menjadi museum untuk belajar tentang HAM. Seperti di embrio Omah Munir di rumah saya," katanya.{*}