Gus Hans: Saya Akan Datang ke Demokrat dengan Elektabilitas

DEMOKRAT USUNG GUS HANS?: Renville Antonio (kiri) bertemu informal dengan Gus Hans. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Selain rajin melakukan penyapaan ke masyarakat, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans juga intens melakukan komunikasi dengan Parpol untuk mendapatkan rekomendasi maju di Pilwali Surabaya 2020.
Usai mengikuti penjaringan di Partai Nasdem, PSI dan Gerindra, pekan lalu Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu terlihat bertemu dengan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio di salah satu restoran di Surabaya.
Dalam pertemuan informal tersebut, Gus Hans tampak didampingi pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah Jakarta, KH Ahmad Mahrus Iskandar, putra ketiga ulama kondang KH Noer Muhammad Iskandar SQ.
Akankah Gus Hans melakukan pertemuan resmi, atau bahkan mendaftar lewat Demokrat? "Saya akan aktif untuk datang ke Demokrat, apabila memang dari pihak Demokrat sudah membuka pintu (penjaringan)," katanya kepada Barometerjatim.com, Jumat (20/12/2019).Gus Hans tidak mau grusa-grusu, karena setiap partai pasti memiliki mekanisme, cara, adat istiadat, fatsun, yang harus harus dihormati semua pihak.
"Begitu nanti dari pihak Demokrat membuka (penjaringan), saya pasti akan datang paling pertama di antara (kandidat) yang lain. Saya akan datang ke Demokrat dalam rangka menjaga marwah Demokrat," tegasnya.
"Dengan cara apa? Saya akan membawa elektabilitas. Survei dulu saya naikkan, sehingga ketika saya datang, Demokrat tidak kedatangan calon yang asal-asalan, karena Demokrat kan partai matang," sambungnya.Kalau yang datang kandidat asal-asalan, tidak jelas latar belakangnya, track record politiknya, kata Gus Hans, justru bisa menurunkan marwah Demokrat.
"Nah, saya akan datang ke sana dengan modal. Harapan saya, dengan ikhtiar saya turun ke lapangan, sehingga hasil surveinya baik dan pantaslah untuk dilihat Demokrat," ujarnya.
Tunggu Juklak-Juknis
Sementara Renville Antonio menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan partainya akan membuka penjaringan karena masih menunggu juklak dan juknis dari pusat (DPP).
"Dalam waktu dekatlah. Penjaringan kan tidak harus pendaftaran, tapi memang sebagian besar melalui pendaftaran. Kalau kita disuruh membuka pendaftaran, ya kita jalankan mekanisme pendaftaran," ujarnya.
Di Demokrat, lanjut mantan anggota DPRD Jatim tersebut, selain mekanisme lewat pendaftaran, juga dimungkinkan mekanisme penjaringan berdasarkan hasil survei."Jadi hasil surveinya apa, tokoh top five umpamanya siapa, itu kita datangi, kita undang untuk berdiskusi di partai tentang visi-misi kemudian baru dipilh. Bisa juga begitu, kan masih lama, masih Juni. Santai aja!" jelasnya.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya